Babak baru pariwisata Indonesia akan segera dibuka. Sebuah kerja sama strategis untuk membangun kabel gantung pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan fasilitas resor kelas dunia sedang dimatangkan.
Dalam waktu dekat, perwakilan dari POMA, perusahaan kabel gantung asal Prancis, dan Sari Ater akan menandatangani nota kesepahaman atau MoU (Memorandum of Understanding). Penandatanganan MoU ini akan dilakukan bersamaan dengan acara ITIF (Indonesia Travel and Integrated Fair) 2024 mendatang.
Kawasan Sari Ater Resort di Bandung Raya menjadi lokasi terpilih bagi proyek ambisius ini. Mengusung konsep unik yang memadukan keseruan menjelajah dengan kemewahan liburan, kabel gantung ini akan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menyambut gembira rencana ini. “Ini sudah lama ditunggu. Sari Ater, Tangkuban Perahu, Orchid Forest, Maribaya, dan Lembang akan tersambungkan,” ungkapnya antusias.
Sapta Nirwandar, representatif POMA sekaligus mantan Wakil Menteri Pariwisata, melihat potensi luar biasa dari proyek ini. “Kalau ini sudah siap, barangkali sebelum Oktober bisa jadi. Investor sudah ada, dan pemilik Sari Ater, Pak Heri dan Pak Supriadi, juga sudah siap,” paparnya.
Panca Rudolf Sarungu dari POMA menjelaskan mengenai tahapan pembangunan. “Ini first phase karena kita mau bangun yang pendek dulu di dalam kawasan agar lebih mudah perizinannya. Pengembangan selanjutnya akan menyambungkan Sari Ater dengan Tangkuban Perahu sejauh 5 km, menghubungkan dua destinasi penting,” ujar Panca.
Supriyanto, Direktur PT Sari Ater dan PT Sari Bumi Mas, menegaskan tujuan utama adalah mengubah kawasan Sari Ater menjadi destinasi internasional. “Dengan sarana kabel gantung berkualitas internasional, kita bisa menarik wisatawan asing dan investor untuk membangun hotel-hotel berbintang serta lapangan golf,” tuturnya penuh harap.
Dengan populasi Jawa Barat dan Jakarta yang mencapai 70 juta jiwa, potensi pasar ini sangat besar. Jika satu persen saja naik kabel gantung ini, angkanya sudah mencapai 600.000 orang per tahun – sebuah peluang emas bagi pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Proyek ini akan membutuhkan investasi sekitar Rp250 miliar hingga Rp300 miliar untuk membangun kabel gantung, tiang-tiang penyangga, dan infrastruktur pendukung lainnya. Namun, POMA berkomitmen untuk mentransfer teknologi serta mengembangkan megaproyek di kawasan seluas 400 hektare milik Sari Ater Resort.
KOMENTAR
0