Situs Parhutaan Ompung Tuan Sorimangaraja, Tujuan Wisata Sejarah Leluhur Batak

Wednesday, 07 July 21 Bonita Ningsih

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Situs Parhutaan Ompung Tuan Sorimangaraja di Kabupaten Samosir, Sumatra Utara. Acara peresmian berlangsung secara hybrid dari lokasi Parhutaan Ompu Tuan Sorimangaraja di Sijambur Mula Tompa yang terletak di kawasan Pusuk Buhit.

“Peresmian ini merupakan salah satu langkah menjadikan kawasan Pusuk Buhit menjadi titik nol peradaban Bangso Batak,” ungkap Vandiko T. Gultom, Bupati Samosir.

Sementara itu, Sandiaga mengatakan bahwa situs ini merupakan suatu warisan sejarah dan budaya yang penting bagi masyarakat Batak. Pasalnya, perkampungan yang dalam bahasa Batak Toba disebut parhutaan ini merupakan tempat tinggal dari salah seorang leluhur masyarakat Batak, yaitu Ompu Tuan Sorimangaraja.

BACA JUGA:   Generasi Milenial Harus Siap Kembangkan Danau Toba

“Dalam silsilah marga-marga Batak, Anak Siraja Batak adalah Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon. Guru Tatea Bulan bermukim di Pusuk Buhit sebelah barat, sedangkan Raja Isumbaon bermukim di Pusuk Buhit sebelah Timur. Anak Raja Isumbaon bernama Ompu Tuan Sorimangaraja, dulu bermukim di tempat ini,” jelas Sandiaga.

Dengan diresmikannya situs ini, Sandiaga berharap dapat menjadi tujuan wisata sejarah leluhur Batak serta menjadi tujuan wisata minat khusus. Menurutnya, tempat ini memiliki potensi yang besar untuk menarik perhatian jutaan orang Batak di masa yang akan datang.

Selain itu, Sandiaga juga berharap agar situs ini menjadi destinasi wisata baru di Kawasan Danau Toba. Menurutnya, kehadiran situs ini dapat meningkatkan daya tarik wisata di kawasan Danau Toba yang dijadikan sebagai salah satu destinasi super prioritas (DSP).

BACA JUGA:   Pengembangan Danau Toba Harus Terintegrasi

“Situs Parhutaan Ompung Tuan Sorimangaraja akan memberikan sisi pariwisata sejarah yang lekat dengan nilai tradisi, budaya, dan religi,” Sandiaga menambahkan.

Dalam segi pengelolaannya, Sandiaga akan mengajak pemerintah Kabupaten Samosir dan masyarakat setempat untuk berkolaborasi di dalamnya. Dengan kolaborasi ini diharapkan akan semakin banyak situs sejarah dan budaya yang dapat dikembangkan di sekitar Kawasan Danau Toba.

“Kami sangat mendukung dengan adanya situs sejarah ini dan semoga kelak ditemukan situs sejarah Batak lainnya yang dapat berkontribusi bagi pengembangan pariwisata di kawasan Danau Toba,” ungkap Sandiaga.

BACA JUGA:   Rute Garuda Indonesia ke Eropa Mampir di Medan

Hal senada juga diungkapkan oleh Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Danau Toba (BPOPDT) Jimmy Bernando Panjaitan. Ia berharap agar terjalin kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Samosir dan masyarakat setempat dalam hal ini diwakili oleh Komunitas Rumahela untuk mengelola dan menjaga situs tersebut.

“Tujuannya adalah agar di masa mendatang situs ini tidak hanya menjadi tempat belajar orang-orang, tetapi juga bisa berguna bagi kemajuan perekonomian masyarakat setempat,” ungkap Jimmy.