Untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-89 yang jatuh pada 28 Oktober 2017, National Archives of the Netherlands (NAN) bekerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menyelenggarakan pameran bertajuk “The Birth of Indonesian Youth Movement”. Pameran tersebut diadakan di Gedung NAN, Den Haag, dan berlangsung hingga 4 November 2017. Di acara ini, para pengunjung bisa melihat sejumlah foto dan naskah bersejarah, terutama dari periode tahun 1900 hingga 1928, yang berhasil dikumpulkan oleh ANRI dan National Archives of the Netherlands.
Johan van Langen, salah satu koordinator pameran dari NAN, mengatakan, persiapan untuk pameran ini dimulai sejak setahun yang lalu, dengan diskusi bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Den Haag. Melalui proses pengumpulan koleksi di Den Haag dan di Jakarta, akhirnya tersusun materi pameran yang cukup lengkap dan disajikan dengan alur yang informatif, mulai dari berdirinya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 hingga Kongres Pemuda Kedua pada 26-28 Oktober 1928 di Batavia yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Menurut rencana, materi pameran juga akan dipamerkan di Erasmus Huis Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.
I Gusti Agung Wesaka Puja, Dubes Indonesia di Den Haag, dalam sambutannya mengatakan, Sumpah pemuda merupakan tonggak penting sejarah bangsa Indonesia, terutama pergerakan pemuda. Pada saat itu, berbagai kelompok pemuda berkumpul untuk menyatakan sikap bersama mengenai bangsa Indonesia, di antaranya Jong Java, Sekar Roekoen (Sunda), Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Islamieten Bond, PPPI, dan Pemuda Kaum Betawi.
“Sumpah pemuda menciptakan komitmen dari segenap pemuda Indonesia yang pada gilirannya mendorong persatuan dan kesatuan bangsa kemerdekaan Indonesia,” kata Gusti Agung Wesaka Puja.
KOMENTAR
0