Pameran pariwisata Astindo Fair kembali digelar pada 23-26 Februari 2023. Berbeda dengan edisi-edisi sebelumnya, penyelenggaraan Astindo Fair tahun ini memilih tempat di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai, Kabupaten Tangerang. Untuk pertama kalinya, Astindo Fair dilaksanakan di luar Jakarta, sejak pertama pameran ini digelar pada 2011 silam.
Paulin Suharno, Ketua Umum Astindo, mengungkapkan, penyelenggaraan Astindo Fair tahun ini sebagai salah satu bagian dari rangkaian besar BCA Expoversary 2023, ajang perayaan ulang tahun BCA ke-66 sekaligus bentuk apresiasi kepada nasabahnya. “Selama ini, image Astindo Fair kan sudah sangat nge-blend dengan BCA. Tahun ini, kami ditawarkan mengisi salah satu hall dari 10 hall yang dipakai dalam BCA Expoversary 2023,” kata Paulin.
Paulin kemudian menceritakan, sebelum mengambil tawaran tersebut, dirinya telah berkoordinasi dengan para anggota Astindo untuk menyelenggarakan pameran di luar Jakarta. “Teman-teman menyambut positif untuk menggelar pameran di ICE BSD. Ternyata minat masyarakat untuk mengunjungi Astindo Fair pun tetap tinggi, bahkan yang dari Jakarta tetap rela datang, meski jauh,” kata Paulin.
Lebih lanjut Paulin mengungkapkan, kawasan Serpong terus mengalami perkembangan yang pesat sehingga menggelar Astindo Fair di kawasan ini tetap potensial. “Menurut data yang kami dapat, warga Serpong pengguna kartu kredit tertinggi secara spending setelah Jakarta. Jadi, tak ada keraguan dari sisi daya beli masyarakat. Apalagi akses menuju ICE juga ‘kan sudah sangat baik, mudah dicapai dari berbagai wilayah, Jakarta, Bekasi, Bogor. Dan terbukti animo pengunjungnya tetap bagus,” kata Paulin.
Sementara itu, menurut Anton Sumarli, Ketua Pelaksana Astindo Fair 2023, tahun ini ada 78 booth di Astindo Travel Fair yang terdiri 19 maskapai, 39 travel agent, 49 tur operator dari 15 provinsi, 16 destinasi wisata, dan 13 perusahaan pendukung pariwisata. “Kami optimistis Astindo Travel Fair tahun ini mampu menembus angka pengunjung hingga 30.000 orang selama empat hari,” kata Anton.
Anton juga mengungkapkan tahun ini akan ada kenaikan transaksi dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp80 miliar. Tahun ini perkiraan transaksi (sales volume) hingga Rp120 miliar. “Estimasi transaksi penjualan ini kami targetkan dengan mempertimbangkan situasi bisnis industri pariwisata yang pada saat ini belum kembali pada posisi pre-covid,” tutup Anton.
KOMENTAR
0