ASTINDO Travel Fair 2024 Targetkan Transaksi Rp45 Miliar

Thursday, 29 August 24 Harry
ASTINDO Travel Fair 2024

ASTINDO Travel Fair 2024 kembali digelar di PIK Avenue Jakarta pada tanggal 29 Agustus-1 September 2024. Akan ada 26 travel agent, 20 maskapai penerbangan, 6 National Tourism Organization (Taiwan, Thailand, India, Korea, China dan Hong Kong), dan sejumlah kapal pesiar yang memberikan harga menarik kepada para pengunjung.

Sebagai one stop shopping solution, ASTINDO Travel Fair 2024 juga menghadirkan produk-produk perlengkapan perjalanan, seperti koper, kacamata hitam, dan wifi roaming.

Pauline Suharno, Ketua Umum ASTINDO, mengatakan, untuk penyelenggaraan ASTINDO Travel Fair kali ini pihaknya menargetkan terjadi transaksi hingga Rp45 miliar.

“Itu target pesimis ya, karena biasanya dua kali lipat pencapaiannya. Ini karena melihat kondisi perekonomian saat ini,” ujar Pauline. “Tingginya angka inflasi melemahkan daya beli masyarakat.”

Namun, di sisi lain, ada berita baik bagi masyarakat dan juga industri penerbangan. Berdasarkan data IATA, hingga Mei 2024, permintaan pesawat global meningkat 8,5 persen dibandingkan tahun lalu, dan load factor sudah mencapai 83,4 persen.

BACA JUGA:   ASTINDO Travel Fair 2024 Targetkan Rp100 Miliar Transaksi

Untuk pasar internasional sendiri, jumlah demand-nya meningkat 14,6 persen dibandingkan tahun lalu, dengan load factor mencapai 82,8 persen. Sementara untuk pasar domestik, pertumbuhan demand penerbangan hanya naik 4,3 persen dengan load factor 84,8 persen.

“Dari perspektif industri maskapai penerbangan, ini adalah masa recovery yang baik. Bisnis penerbangan sudah mencapai level tahun 2019,” ujar Pauline.

Dwi Marhen Yono, Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf, menambahkan, salah satu penyebab mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia adalah harga avtur yang belum merata dan juga lebih mahal daripada negara tetangga.

“Dulu harga avtur di Silangit, Labuan Bajo, dan Jakarta itu beda-beda. Sekarang, Pertamina diwajibkan untuk memberikan harga yang sama di seluruh Indonesia. Harga avtur di Indonesia lebih mahal Rp4.000 per liter dari Singapura, dan lebih mahal Rp7.000 per liter dari Dubai,” ujar Marhen.

BACA JUGA:   PT Hotel Indonesia Natour Laksanakan Mudik Bersama ke Semarang, Solo, dan Yogyakarta

Kemenparekraf sendiri menargetkan pada tahun ini akan ada 14,3 juta wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, meningkat dari pencapaian tahun lalu yang hanya 11 juta wisman. Hingga Juli 2024, jumlah wisman yang datang ke Indonesia telah mencapai 6,2 juta wisman, atau naik 25 persen dibandingkan semester pertama tahun 2023.

Adapun lima besar negara penyumbang turis ke Indonesia pada semester pertama 2024 adalah Malaysia dengan 16 persen, Singapura (13 persen), Australia (12 persen), China (8 persen), dan India (6 persen).

Tak hanya jumlah wisman yang naik, lama tinggal dan pengeluaran mereka juga naik selama di Indonesia. Pada 2023, masa tinggal mereka rata-rata 5,2 hari, sedangkan pada tahun ini adalah 7,1 hari. Sementara untuk pengeluaran, pada tahun 2023 rata-rata adalah US$1.200, kemudian pada 2024 naik menjadi US$1.444 atau setara Rp23 juta per orang.

BACA JUGA:   AVPN Conference 2022 Mempermudah Akses Pembiayaan Filantropi di Sektor Parekraf

Untuk mencapai target 14 juta wisman, Kemenparekraf sendiri menargetkan pada tahun ini terselenggara 100 travel fair di Indonesia, serta mulai menggarap pasar kapal pesiar agar bisa masuk ke Indonesia.

“Tahun depan kita berharap kapal pesiar dari Singapura mau masuk ke Bangka-Belitung, terus lanjut ke Jakarta, dan ke Labuan Bajo,” ujar Marhen.