Baca Tren Fashion Muslim di Muslim Fashion Festival

Monday, 24 February 20 Bonita Ningsih
Muslim Fashion Festival

Pergelaran Muslim Fashion Festival (MUFFEST) setiap tahunnya selalu menampilkan berbagai macam program. Memasuki tahun kelima, salah satu program yang paling dinanti ialah Indonesia Trend Forecasting (ITF).

Indonesia Trend Forecasting merupakan acara unggulan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebelum Bekraf dilebur ke dalam Kementerian Pariwisata. ITF menjadi agenda penting di MUFFEST karena merupakan sebuah program yang dapat membaca tren fashion muslim pada tahun 2021 hingga 2020.

Para pelaku industri fashion muslim Tanah Air sangat menantikan program ini karena dapat mendapatkan banyak ilmu dalam menciptakan produk yang sesuai dengan tren masa kini. Kemampuan seseorang dalam membaca pasar menjadi hal yang mutlak bagi para pelaku industri kreatif di Indonesia.

Joshua Puji Mulia Simanjuntak, Staf Ahli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan, meskipun saat ini Bekraf sudah dilebur dengan Kemenpar, program ITF akan tetap berjalan. Menurutnya, program ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mendukung perkembangan industri fashion Tanah Air.

“Kenapa ITF sangat dinanti? Karena program ini merupakan kegiatan yang sangat berguna bagi para pelaku industri dalam mengembangkan produk-produknya,” ujar Joshua.

Dina Mediani, Fashion Consultant ITF, mengungkapkan, banyak hal yang harus dilakukan untuk tetap bertahan di industri fashion, salah satunya ialah dengan mengikuti tren yang terjadi di pasar dan masyarakat tentang hal apa saja yang mereka inginkan.

Halaman : 12

Pergelaran Muslim Fashion Festival (MUFFEST) setiap tahunnya selalu menampilkan berbagai macam program. Memasuki tahun kelima, salah satu program yang paling dinanti ialah Indonesia Trend Forecasting (ITF).

Indonesia Trend Forecasting merupakan acara unggulan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebelum Bekraf dilebur ke dalam Kementerian Pariwisata. ITF menjadi agenda penting di MUFFEST karena merupakan sebuah program yang dapat membaca tren fashion muslim pada tahun 2021 hingga 2020.

BACA JUGA:   ArtMoments Jakarta Targetkan 23.000 Pengunjung dan Rp60 Miliar Transaksi

Para pelaku industri fashion muslim Tanah Air sangat menantikan program ini karena dapat mendapatkan banyak ilmu dalam menciptakan produk yang sesuai dengan tren masa kini. Kemampuan seseorang dalam membaca pasar menjadi hal yang mutlak bagi para pelaku industri kreatif di Indonesia.

Joshua Puji Mulia Simanjuntak, Staf Ahli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan, meskipun saat ini Bekraf sudah dilebur dengan Kemenpar, program ITF akan tetap berjalan. Menurutnya, program ini merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mendukung perkembangan industri fashion Tanah Air.

BACA JUGA:   Lari Sesukanya di Danamon Run 2019

“Kenapa ITF sangat dinanti? Karena program ini merupakan kegiatan yang sangat berguna bagi para pelaku industri dalam mengembangkan produk-produknya,” ujar Joshua.

Dina Mediani, Fashion Consultant ITF, mengungkapkan, banyak hal yang harus dilakukan untuk tetap bertahan di industri fashion, salah satunya ialah dengan mengikuti tren yang terjadi di pasar dan masyarakat tentang hal apa saja yang mereka inginkan.