UFI (Asosiasi Pameran Dunia) menyatakan bahwa pameran merupakan salah satu kegiatan yang memberikan dampak positif secara langsung maupun tidak langsung ke banyak hal. Untuk peserta pameran, pameran merupakan hal yang efektif untuk meningkatkan brand awareness dan juga penjualan. Tak hanya itu, pertemuan tatap muka langsung dengan konsumen pun akan menciptakan hubungan yang lebih erat dibandingkan pertemuan secara daring.
Untuk industrinya, pameran juga memberi banyak hal positif, seperti pertukaran pengetahuan, membantu industri tersebut untuk terus berkembang, dan membantu industri tersebut untuk go international alias melakukan ekspor.
Sementara bagi konsumen dan ekonomi, pameran tentu saja memberi dampak berganda yang sangat besar, antara lain menciptakan lapangan pekerjaan serta menjadi alat untuk memikat investor luar negeri. Menurut UFI, di seluruh dunia ada sekitar 32.000 pameran setiap tahunnya, yang menciptakan sekitar 3,2 juta lapangan pekerjaan baru, serta memberikan dampak ekonomi sebesar US$325 miliar atau sekitar Rp4.685 triliun.
IIMS sebagai pameran otomotif terbesar di Indonesia juga memiliki dampak ekonomi yang sangat besar terhadap perekonomian negara. Kontribusi industri otomotif terhadap perekonomian nasional (GDP) Indonesia sebesar 1,76 persen atau setara Rp 260,9 triliun pada tahun 2019. Selain itu, jumlah tenaga kerja langsung di industri ini mencapai 350.000 orang, sementara tenaga kerja tidak langsung 1,2 juta pekerja.
OICA (Organisation Internationale des Constructeurs d’Automobiles) menyatakan bahwa apabila industri otomotif diibaratkan sebuah negara, maka ia akan menjadi negara terkaya keenam di dunia. Pasalnya, diperkirakan bahwa untuk setiap pembuatan mobil berdampak langsung pada lima lapangan pekerjaan lainnya sehingga diperkirakan ada sekitar 50 juta pekerjaan yang bergantung pada industri otomotif.
Pada 2005, OICA mencatat bahwa ada sekitar 66 miliar kendaraan diproduksi di seluruh dunia, dengan pendapatan kotor sekitar 2 triliun Euro atau sekitar Rp32.870 triliun.
Berikut statistik perhelatan IIMS sejak mengusung nama Indonesia International Motor Show pada tahun 2006.
IIMS 2006
163 peserta
Rp1,005 triliun transaksi
165.984 pengunjung
IIMS 2007
Rp1,5 triliun transaksi
23 peserta
200.000 pengunjung
IIMS 2008
Rp1,856 triliun transaksi
206.100 pengunjung
22 peserta
IIMS 2009
Rp1,731 triliun transaksi
241.687 pengunjung
21 peserta
IIMS 2010
Rp2,5 triliun transaksi
282.000 pengunjung
22 peserta
IIMS 2011
Rp3,274 triliun transaksi
322.823 pengunjung
32 peserta
IIMS 2012
368.000 pengunjung
35 peserta
Rp4,5 triliun transaksi
IIMS 2013
Rp4,9 triliun transaksi
373.661 pengunjung
38 peserta
IIMS 2014
Rp5,456 triliun transaksi
36 peserta
380.365 pengunjung
IIMS 2015
8 peserta
Rp1,636 triliun transaksi
359.374 pengunjung
IIMS 2016
454.178 pengunjung
Rp3,06 triliun transaksi
50 peserta
IIMS 2017
Rp3,2 triliun transaksi
503.447 pengunjung
31 peserta
IIMS 2018
526.431 pengunjung
Rp4,08 triliun transaksi
35 peserta
IIMS 2019
528.943 pengunjung
Rp5 triliun transaksi
36 peserta
IIMS Hybrid 2021
Rp2,02 triliun transaksi
100.074 pengunjung
23 peserta
IIMS Hybrid 2022
Transaksi: Rp3,4 triliun
Penjualan: 9.634 unit
Pengunjung: 378.227 orang
KOMENTAR
0