Dampak Berganda Pameran IIMS

Monday, 16 January 23 Harry

UFI (Asosiasi Pameran Dunia) menyatakan bahwa pameran merupakan salah satu kegiatan yang memberikan dampak positif secara langsung maupun tidak langsung ke banyak hal. Untuk peserta pameran, pameran merupakan hal yang efektif untuk meningkatkan brand awareness dan juga penjualan. Tak hanya itu, pertemuan tatap muka langsung dengan konsumen pun akan menciptakan hubungan yang lebih erat dibandingkan pertemuan secara daring.

Untuk industrinya, pameran juga memberi banyak hal positif, seperti pertukaran pengetahuan, membantu industri tersebut untuk terus berkembang, dan membantu industri tersebut untuk go international alias melakukan ekspor.

Sementara bagi konsumen dan ekonomi, pameran tentu saja memberi dampak berganda yang sangat besar, antara lain menciptakan lapangan pekerjaan serta menjadi alat untuk memikat investor luar negeri. Menurut UFI, di seluruh dunia ada sekitar 32.000 pameran setiap tahunnya, yang menciptakan sekitar 3,2 juta lapangan pekerjaan baru, serta memberikan dampak ekonomi sebesar US$325 miliar atau sekitar Rp4.685 triliun.

BACA JUGA:   IIMS 2021 Akhirnya Boleh Digelar Secara Offline

IIMS sebagai pameran otomotif terbesar di Indonesia juga memiliki dampak ekonomi yang sangat besar terhadap perekonomian negara. Kontribusi industri otomotif terhadap perekonomian nasional (GDP) Indonesia sebesar 1,76 persen atau setara Rp 260,9 triliun pada tahun 2019. Selain itu, jumlah tenaga kerja langsung di industri ini mencapai 350.000 orang, sementara tenaga kerja tidak langsung 1,2 juta pekerja.

OICA (Organisation Internationale des Constructeurs d’Automobiles) menyatakan bahwa apabila industri otomotif diibaratkan sebuah negara, maka ia akan menjadi negara terkaya keenam di dunia. Pasalnya, diperkirakan bahwa untuk setiap pembuatan mobil berdampak langsung pada lima lapangan pekerjaan lainnya sehingga diperkirakan ada sekitar 50 juta pekerjaan yang bergantung pada industri otomotif.

BACA JUGA:   Grup MICE ke Jepang Dapat Subsidi Dana Hingga 300.000 JPY

Pada 2005, OICA mencatat bahwa ada sekitar 66 miliar kendaraan diproduksi di seluruh dunia, dengan pendapatan kotor sekitar 2 triliun Euro atau sekitar Rp32.870 triliun.

Berikut statistik perhelatan IIMS sejak mengusung nama Indonesia International Motor Show pada tahun 2006.

IIMS 2006

163 peserta

Rp1,005 triliun transaksi

165.984 pengunjung

IIMS 2007

Rp1,5 triliun transaksi

23 peserta

200.000 pengunjung

IIMS 2008

Rp1,856 triliun transaksi

206.100 pengunjung

22 peserta

IIMS 2009

Rp1,731 triliun transaksi

241.687 pengunjung

21 peserta

IIMS 2010

Rp2,5 triliun transaksi

282.000 pengunjung

22 peserta

IIMS 2011

Rp3,274 triliun transaksi

322.823 pengunjung

32 peserta

IIMS 2012

368.000 pengunjung

35 peserta

Rp4,5 triliun transaksi

IIMS 2013

Rp4,9 triliun transaksi

373.661 pengunjung

BACA JUGA:   Jelang Indonesian GP 2023, Pembangunan Infrastruktur KEK Mandalika Berjalan Optimal

38 peserta

IIMS 2014

Rp5,456 triliun transaksi

36 peserta

380.365 pengunjung

IIMS 2015

8 peserta

Rp1,636 triliun transaksi

359.374 pengunjung

IIMS 2016

454.178 pengunjung

Rp3,06 triliun transaksi

50 peserta

IIMS 2017

Rp3,2 triliun transaksi

503.447 pengunjung

31 peserta

IIMS 2018

526.431 pengunjung

Rp4,08 triliun transaksi

35 peserta

IIMS 2019

528.943 pengunjung

Rp5 triliun transaksi

36 peserta

IIMS Hybrid 2021

Rp2,02 triliun transaksi

100.074 pengunjung

23 peserta

IIMS Hybrid 2022

Transaksi: Rp3,4 triliun

Penjualan: 9.634 unit

Pengunjung: 378.227 orang