Penyelenggaraan World Water Forum 2024 memberikan promosi yang begitu luas terhadap pariwisata Bali. Sebab, World Water Forum 2024 dihadiri sekitar 50.000 wisatawan dari 170 negara, yang terdiri dari sekitar 20.000 delegasi dan juga rombongan dan para pendampingnya.
Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, mengatakan, “Ini memberikan destination exposure khususnya bagi Bali, dan bagi pariwisata Indonesia secara luas.”
Selain itu, diperkirakan jumlah spending per delegasi yang mengacu event sejenis itu sekitar Rp30 juta.
“Oleh karena itu kita bisa memprediksi mencapai lebih dari setengah triliun rupiah atau Rp500 miliar belanja langsung bagi ekonomi Bali dan Indonesia dengan World Water Forum ini. Namun, dalam perhitungan ke depan nantinya bukan tidak mungkin perputaran ekonomi secara keseluruhan akan mencapai angka Rp1,5 triliun, mengingat delegasi kemungkinan tidak datang sendirian, serta masih ada perputaran ekonomi yang dapat dilihat tidak hanya dari spending delegasi,” kata Sandiaga.
Dalam sebulan terakhir, pencarian “World Water Forum” meningkat signifikan, dengan lebih dari 1.800 pencarian harian, 45 persen dari luar negeri (wilayah Pasifik, Asia Timur, Asia Selatan, Eropa Barat, Afrika, Amerika Utara, dan Amerika Selatan). Dalam sepekan terakhir, ada 190 berita global dan nasional mengenai World Water Forum.
Sandiaga menjelaskan, Kemenparekraf sedang melakukan survei dari 17 hingga 25 Mei 2025 terhadap stakeholder, pengunjung, dan delegasi untuk menghitung dampak penyelenggaraan World Water Forum 2024.
“Dan kami baru saja meresmikan Fair dan Expo World Water Forum yang berlangsung pada 20-25 Mei 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) yang mencakup beberapa UMKM yang dilibatkan,” kata Sandiaga.
Kemenparekraf berkomitmen dalam penyelenggaraan MICE yang berkelanjutan sehingga perhatian tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan.
KOMENTAR
0