Untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Buru, Pemerintah Provinsi Maluku bersama Kementerian Pariwisata mengadakan acara Festival Pesona Bupolo 2016. Festival Pesona Bupolo 2016 akan berlangsung pada tanggal 8-12 Oktober 2016 di Namlea, Kabupaten Buru. Melalui acara ini, Pemerintah Provinsi Maluku ingin menjadikan Danau Rana sebagai salah satu ikon pariwisata masa depan Bumi Bupolo.
Selain untuk mempromosikan potensi pariwisata di Kabupaten Buru, Festival Pesona Bupolo 2016 juga akan mendukung pencapaian target kunjungan 12 juta wisatawan mancanegara dan pergerakan 260 juta wisatawan nusantara pada tahun ini. Ukus Kuswara, Sekretaris Menteri Pariwisata Kementerian Pariwisata, memberi apresiasi pelaksanaan Festival Pesona Bupolo 2016 sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Maluku, khususnya ke Kabupaten Buru.
“Pada tahun ini, Provinsi Maluku menargetkan kunjungan 16.173 wisatawan mancanegara dan 121.768 wisatawan nusantara dengan total nilai transaksi ekonomi sebesar Rp377,3 miliar. Kabupaten Buru sendiri menargetkan kunjungan 570 wisatawan mancanegara dan 21.230 wisatawan nusantara dengan nilai transaksi ekonomi mencapai Rp30,3 miliar,” ujar Ukus kuswara.
Zeth Sahuburua, Wakil Gubernur Maluku, mengatakan, Maluku mempunyai potensi pariwisata yang besar, antara lain Ambon-Banda yang oleh Kementerian Pariwisata ditetapkan sebagai salah satu destinasi prioritas wisata selam di indonesia, bersama dengan Bali, Lombok, Manado, Bunaken, Lembeh, Togean, Alor, Raja Ampat, dan Derawan.
“Potensi-potensi pariwisata yang ada di Maluku gencar kita promosikan melalui berbagai kegiatan festival, antara lain Festival Pattimura, Festival Ambon Manise, Festival 1.000 Suling Bambu Ambon, Festival Teluk Ambon, dan Festival Pesona Bupolo,” kata Zeth Sahuburua.
Zeth berharap kegiatan Festival Pesona Bupolo dapat menjadi agenda pariwisata tahunan nasional dan menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan Danau Rana sebagai salah satu destinasi wisata nasional dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan dan menciptakan nilai transaksi ekonomi yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Danau Rana yang berada di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut merupakan danau terbesar di Provinsi Maluku. Selain memiliki Danau Rana, Kabupaten Buru juga memiliki obyek wisata alam lainnya, seperti Pantai Jikumerasa, Pantai Waeperang, Pantai Waprea, Pantai Seit, dan Bukit Tatanggo.
Juhana Soedradjat, Wakil Bupati Kabupaten Buru, mengatakan, Pulau Buru memang tidak terlepas dari stigma negatif sebagai tempat pembuangan tahanan politik. Namun, ia mengatakan bahwa saat ini Pulau Buru sudah tidak lagi menjadi tempat pembuangan tahanan politik, dan Juhanan optimistis untuk mengembangkan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan di Pulau Buru.
Namun, meski memiliki banyak pantai yang indah dan bersih, Ukus Kuswara mengatakan ada dua kendala utama bagi pariwisata Pulau Buru, yakni listrik yang terbatas dan toilet bersih. “Hal-hal tersebut akan kita perbaiki secara bertahap. Selain itu, kita juga akan mendorong dilakukannya sertifikasi SDM pariwisata di bidang perhotelan, travel, dan pemandu selam,” ujar Ukus.
Ukus juga menekankan pentingnya promosi pariwisata secara digital, mengingat sekarang ini Internet sudah menjadi alat promosi yang efektif. “Promosi tanpa berbasis digital hasilnya tidak begitu optimal. Karena itu, masyarakat dan industrinya harus familiar dengan dunia digital,” kata Ukus.
Festival Pesona Bupolo 2016 akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, antara lain lomba huhate in the pool, Bupolo Expo, kontes fotografi bawah laut, transplantasi terumbu karang, festival papeda kuah ikan dan rujak, karnaval dan kirab budaya rakyat nusantara, festival layang-layang, panggayung manggurebe, parade tifan damang fafu (persembahan tarian sawat kolosal), makan patita, Gosepa Sail on Kaiely Bay, dan ditutup dengan acara pameran serta malam hiburan rakyat.
Penulis: Harry Purnama
KOMENTAR
0