Indonesia kembali mengikuti Interzum, pameran mebel berskala internasional yang diadakan di Cologne, Jerman, pada 21-24 Mei 2019. Pameran ini diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan menampilkan produk mebel dan desain interior. Tahun ini, Interzum diikuti 1.805 peserta yang berasal dari 60 negara. Selama empat hari pelaksanaan, pameran dikunjungi sekitar 74.000 orang.
Menurut Risnawaty, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, “Partisipasi dalam pameran ini merupakan salah satu cara Kementerian Perdagangan dan perwakilan Pemerintah RI di Jerman untuk memperkenalkan produk kayu Indonesia yang sudah menerapkan sertifikasi sistem verifikasi dan legalitas kayu (SVLK) ke pasar Uni Eropa, khususnya Jerman.”
Pada Interzum 2019, Paviliun Indonesia dibuat dengan menonjolkan desain sarang lebah yang menampilkan tiga perusahaan, yaitu PT Hasil Albizia Nusantara dengan produk plywood dan blockboard, PT Pinako Rotari Permai dengan produk tri-layer door core, barecore, blockboard, garden tile, dan decking, serta PT Rama Gombong Sejahtera dengan produk barecore, blockboard, plywood, door core, three layer board, LV/LVB, dan cross grain face. Pada pameran ini, Paviliun Indonesia mendapat dukungan dari Atase Perindustrian Brussel dan Import Promotion Desk (IPD) Jerman yang menghadirkan perusahaan binaannya. Selain tiga perusahaan tadi, terdapat satu perusahaan Indonesia yang menjadi peserta pameran secara mandiri, yaitu PT Ateja Tritunggal.
Risnawaty menambahkan, “Pada pameran ini juga diadakan kegiatan business reception di Paviliun Indonesia yang mengundang buyer, dan pada kegiatan tersebut disajikan berbagai makanan khas Indonesia. Kegiatan business reception ini juga mendapat dukungan dari KJRI Frankfurt dan Atase Perdagangan KBRI Berlin.”
Di sela-sela kegiatan pameran, paviliun Indonesia juga mempromosikan Trade Expo Indonesia yang akan diadakan pada 16-20 Oktober 2019 di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten. Pada kesempatan ini, Indonesia mengundang pengunjung paviliun dan pelaku usaha di Jerman untuk datang ke pameran multiproduk terbesar di Indonesia tersebut.
Pada pameran ini, Indonesia berhasil membukukan potensi transaksi sebesar US$5,64 juta dari 320 buyer. Berdasarkan data statistik perdagangan, dari Januari hingga Maret 2019 ekspor Indonesia ke Jerman untuk produk kayu lapis (plywood) dengan kode HS 4412 tercatat sebesar US$10,1 juta atau naik 16,04 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2018 yang tercatat sebesar US$8,3 juta. Sementara total ekspor ke Jerman untuk produk ini tahun 2018 tercatat sebesar US$33,5 juta atau naik 0,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$33,3 juta.
KOMENTAR
0