Guna meningkatkan pemahaman kesehatan, khususnya penyakit kanker, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Jakarta Timur berkolaborasi dengan Siloam Hospital TB. Simatupang menggelar seminar kesehatan bertajuk “Pengetahuan Seputar Kanker”.
Isye Faizah, Ketua DPC IWAPI Jakarta Timur, dalam sambutannya mengatakan pentingnya meningkatkan pengetahuan seputar penyakit kanker bagi setiap orang sebagai salah satu langkah awal pencegahan dini. “Seminar ini kami hadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Semoga dengan mengikuti acara ini, peserta dapat banyak informasi dan pengetahuan kesehatan seputar kanker,” kata Isye.
Seminar yang diselenggarakan pada Rabu, (8/2), di Manhattan Hotel Jakarta, Kuningan, Jakarta Selatan tersebut menghadirkan 2 pembicara, yakni Dr. Dradjat Ryanto Suardi, SpB(K) Onk, Spesialis Bedah Onkologi, dan dr. Ketut Ngurah Gunapriya SpAn, KIC, FIPM, FIPP, CIPS, Spesialis Anastesi.
Dr. Dradjat Ryanto Suardi, SpB(K) Onk, sebagai pembicara pertama membuka dengan data World Health Organization yang memprediksi tahun 2030, jika tidak diatasi, ada 17 juta kematian, 27 juta kasus baru, dan 75 juta orang hidup dengan kanker. Menurut data tersebut, 70 persen ada di negara berkembang termasuk Indonesia.
Guna menghindari kanker, Dradjat memberikan tips jitu dengan gaya hidup sehat, dan melakukan upaya preventif penyakit kanker dengan perilaku CERDIK. CERDIK singkatan dari Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin olahraga, Diet yang seimbang, Istirahat yang cukup, dan Kendalikan stress.
“Dengan menerapkan hal tersebut, yakinlah bahwa kita bersama akan bisa atasi kanker,” ungkapnya.
Selanjutnya, dokter Spesialis Bedah Onkologi ini juga memberikan tips tentang makanan yang dikonsumsi. Menurutnya salah satu langkah yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan yang kaya protein, dan serat, dan selalu mengonsumsi buah-buahan.
“Hindari makanan yang tinggi kandungan karbohidrat, gula, dan lemak,” kata Dradjat.
Sementara itu, dr. Ketut Ngurah Gunapriya mengulas seputar kanker dari sisi rasa nyeri dampak dari kanker. “Pada pasien kanker, ada 2 hal yang dianggap menakutkan, yaitu umur yang pendek, dan akan merasakan nyeri yang hebat,” ujar dr. Ketut mengawali paparannya.
Menurutnya, untuk meminimalisir rasa nyeri, pasien kanker adalah menggunakan kekuatan pikiran. Penderita harus mampu membangun pikiran dan sugesti dalam diri secara positif.
“Kanker itu tidak menakutkan, asal kita atasi sedini mungkin. Menurut penelitian, 30 persen pasien kanker dapat sembuh di antaranya dengan selalu bersyukur, dan berpikir positif,” imbuhnya.
Ketut juga mengingatkan kepada orang di sekeliling penderita kanker untuk menciptakan suasana yang positif. “Jangan ditanya atau disinggung penyakit yang diidapnya, dan jangan sekali-kali dikasihani. Karena dampak psikologisnya si pasien malah makin terpuruk,” pungkasnya.
Seminar ditutup dengan penandatanganan kerja sama antara Siloam Hospital TB. Simatupang dengan DPC IWAPI Jakarta Timur. CEO RS. Siloam Hospital Tb. Simatupang, dr. Dewi Anggraini, mengatakan, kerja sama ini dapat mewujudkan wanita Indonesia sehat dan tangguh.
“Wanita memiliki peran besar. Selain memastikan kesejahteraan keluarga, kesehatan jiwa dan mentalnya harus dijaga. Dari sekian banyak kanker, payudara dan serviks ada pada urutan teratas, kita sebagai wanita harus semakin waspada dengan kanker, dan Siloam Hospital yang didukung oleh peralatan yang lengkap dan tenaga medis yang kompeten, siap memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik,” tutup Dewi Anggraeni.
KOMENTAR
0