Wisata berbasis olahraga (sport tourism) merupakan salah satu kegiatan di sektor pariwisata yang terus tumbuh pasca-pandemi. Berdasarkan data, wisata olahraga menyumbang sekitar 10 persen terhadap belanja pariwisata global dan diperkirakan tumbuh sebesar 17,5 persen dari tahun 2023 hingga 2030.
Di Indonesia, potensi sport tourism pada 2024 diperkirakan bisa mencapai Rp19 triliun. Hal ini ditopang oleh potensi alam yang indah, kontur alam yang bervariasi, serta wilayah yang luas serta ragam budaya dan keramahan masyarakat menjadikan Indonesia sangat tepat dalam penyelenggaraan sport tourism.
Dalam partisipasinya di Tokyo Marathon 2024, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, kesuksesan Tokyo Marathon 2024 di Jepang yang diikuti lebih dari 38.000 peserta dari berbagai negara bisa menjadi inspirasi dan penyemangat sekaligus tolok ukur dalam penyelenggaraan sport tourism dalam menarik kunjungan wisatawan ke Indonesia.
“Indonesia ingin belajar dari Jepang atas keberhasilan Tokyo Marathon 2024 yang merupakan salah satu event olahraga pariwisata terbaik di dunia,” kata Sandiaga. “Semangat ini harus kita bawa kembali ke Tanah Air untuk mendukung kegiatan sport tourism, menghadirkan event-event olahraga yang berkualitas, yang mampu menarik banyak wisatawan mancanegara,” kata Sandiaga.
Melalui program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, maka diharapkan hal itu akan mampu membangkitkan perekonomian nasional.
“Itulah yang tegas kami dorong, karena melalui sport tourism, kita dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja baru. Seperti saat MotoGP di Mandalika lalu, 35.000-45.000 lapangan kerja tercipta bukan hanya di Lombok, tapi secara nasional,” ujar Sandiaga.
KOMENTAR
0