Jakarta Tuan Rumah International Tourism Studies Association 2020

Wednesday, 02 December 20 Harry
International Tourism Studies Association 2020

Konferensi ITSA (The International Tourism Studies Association) 2020 dibuka oleh wakil Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo. Konferensi Biennial ITSA ke-8 yang digelar di Jakarta yang diikuti oleh 16 negara dari 5 benua, serta terdapat 86 makalah dari 180 penulis diselenggarakan di hotel JS Luwansa Jakarta pada 2 Desember 2020. Konferensi ITSA diadakan dalam format hybrid.

ITSA merupakan wadah bertukar pikiran dan praktik penelitian di bidang pariwisata. ITSA untuk kedua kalinya diadakan di Indonesia tujuannya memberikan kesempatan untuk mempertemukan dan mengembangkan jaringan dengan akademisi dan peneliti dari seluruh dunia. Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila ditunjuk sebagai penyelenggara konferensi internasional ini mewakili Indonesia dan co-host dari James Cook University Singapore. Konferensi ITSA mengangkat tema mengenai “Culture, People, Technology, & City Tourism”.

BACA JUGA:   Indonesia Promosikan Lima Destinasi Super Prioritas di Arabian Travel Market

Konferensi ini menghadirkan keynote speaker Profesor Alastair M. Morrison, Ph.D dari Universitas Greenwich, London, Inggris dan Profesor Emeritus terkemuka, Universitas Purdue, Indiana, AS. Hera Oktadiana Ph.D adalah Adjunct Senior Lecturer dari James Cook University Australia dan bergabung di program pascasarjana Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta serta ITSA Regional Vice President untuk Asia Tenggara.

BACA JUGA:   IIMS 2023 Hadirkan Tagline BOOST

Profesor Dr. Iis Tussyadiah adalah profesor Hospitality and Digital Experience dari the School of Hospitality and Tourism Management at University of Surrey, Inggris, Pimpinan Digital Visitor Economy Research Group dan Digital Laboratorium, dan diaspora Indonesia yang telah bekerja di AS, Denmark, dan saat ini di Inggris. Profesor Brian King adalah profesor dan Dekan pada School of Hotel and Tourism Management dari The Hong Kong Polytechnic University dan konsultan ahli untuk lembaga pariwisata internasional pada pengembangan sumber daya manusia dan pemasaran.

BACA JUGA:   Indonesia Comic Con, Berbeda Dengan Pameran Pop Lainnya

Event ini dapat menjadi contoh pelaksanaan event dalam format hybrid yang sesuai protokol CHSE. Kehadiran peserta dari 16 negara pada konferensi ini diharapkan dapat menjadi simbol dari pemulihan pariwisata Indonesia.