Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mengusahakan penyelenggaraan event dapat digelar di berbagai daerah. Nantinya, penyelenggaraan event di setiap daerah harus disertai dengan protokol kesehatan berbasis CHSE dan memerhatikan status penyebaran COVID-19 di suatu wilayah.
Rizky Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan berbagai cara untuk segera merealisasikan hal tersebut. Kemenparekraf juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pelaku industri event di berbagai daerah untuk segera memulai penyelenggaraan event.
Dalam pelaksanaannya, Kemenparekraf juga berkoordinasi dengan aparat keamanan dan Satgas Penanganan COVID-19 untuk menerbitkan izin menyelenggarakan event.
“Kami harap situasinya akan semakin baik dan pelaksanaan program vaksinasi sudah semakin masif. Dengan begitu, penyelenggaraan event dengan protokol kesehatan dapat segera dimulai pada semester kedua tahun ini,” kata Kiki.
Kiki juga memastikan bahwa wilayah yang akan dibuka terlebih dahulu untuk menggelar event adalah daerah yang aman dari penyebaran COVID-19. Pihaknya akan memprioritaskan daerah yang masuk ke dalam zona hijau sesuai dengan rekomendasi dari Satgas Penanganan COVID-19.
Penyelenggaraan event dengan protokol kesehatan diharapkan dapat membangkitkan perekonomian masyarakat daerah. Menurutnya, saat ini sudah ada lebih dari 34 juta orang Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata, di mana subsektor event termasuk di dalamnya.
Hingga saat ini, pihaknya telah melakukan kurasi terhadap beberapa event daerah yang direncanakan akan segera diselenggarakan. Selain mengamankan event yang akan digelar, proses kurasi ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas event di setiap daerah.
“Jadi, pada saatnya event ini akan ditampilkan ke publik, maka pihak terkait di dalamnya akan merasa aman dan nyaman. Event tersebut juga akan menjadi daya tarik wisata di setiap daerah karena sifatnya inovatif,” ujar Kiki.
Kiki mengatakan, dengan kembalinya penyelenggaraan event, maka akan menjadi titik balik dari pemulihan industri MICE di Indonesia. Pasalnya, selama satu tahun terakhir ini industri MICE nyaris tak ada pergerakan akibat dampak dari pandemi COVID-19.
“Kuncinya itu adalah penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin dalam setiap pelaksanaan event. Jika seluruh pihak berhasil menerapkannya, maka akan banyak event yang dapat berjalan kembali,” dia menambahkan.
KOMENTAR
0