Keramika dan Megabuild Indonesia 2017 Kembali Hadir dan Berkembang

Thursday, 16 March 17 Venue
Reed Panorama Exhibitions (RPE) bekerja sama dengan Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) dan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) menggelar pameran yang menampilkan industri bahan bangunan, konstruksi, dan keramik, yaitu Keramika dan Megabuild Indonesia. Acara ini berlangsung pada 16 hingga 19 Maret di Jakarta Convention Center.

Marzuki Herry, Project Manager Reed Panorama Exhibitions, mengatakan, tahun ini menjadi tahun yang menggembirakan bagi industri bahan bangunan, manufaktur, maupun konstruksi, sebab pemerintah Indonesia sedang menggalakkan pembangunan infrastruktur di seluruh daerah Indonesia. Dengan demikian, industri bahan bangunan, manufaktur, dan konstruksi sedang bergairah.

“Pameran ini hadir dan terus berkembang. Kami optimistis pameran ini akan sukses, sejalan dengan industri properti juga semakin berkembang di Indonesia. Contohnya apartemen, hotel, restoran sudah berjamur di mana -mana, dan pameran ini hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut,” kata Marzuki.

BACA JUGA:   BKT 5K Festival 2015, Lomba Lari Di Pinggir Sungai

Pada Keramika 2017 ini juga akan ada kegiatan tech club, di mana ada pelatihan khusus bagi profesional di bidang manufaktur keramik. Kegiatan ini ingin memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa pemasangan keramik ada teknik yang dilakukan secara khusus oleh profesional. Selain itu, akan ada juga business matching dan show case Keramika dengan konsep desain Bhinneka Tunggal Ika.

BACA JUGA:   Cina Mendominasi Produk Kesehatan di Hospital Expo 2016

Sementara itu, pada Megabuild Indonesia 2017 akan ada konferensi Indonesia Architecture & Designer, penganugerahan arsitek Indonesia, dan juga akan ada seminar. “Pada sesi seminar akan hadir Massivo Alvisi, seorang arsitek asal Roma, yang akan berbagi ilmu pengetahuan kepada para arsitek lokal yang akan membahas perancangan arsitektur ramah lingkungan. Diharapkan arsitek lokal mendapatkan pembelajaran tentang perkembangan arsitek yang ada di Roma karena Roma merupakan kotanya arsitek di dunia,” kata Marzuki.

Perhelatan Keramika dan Megabuild 2016 menempati lahan seluas 30.000 meter persegi, diikuti 19 negara dan 350 peserta. Acara tahun lalu itu juga berhasil dikunjungi 35.000 orang dengan transaksi mencapai US$200 juta. Sementara itu, Keramika dan MEGABUILD Indonesia 2017 menempati lahan seluas 45.000 meter persegi, diikuti 450 peserta dari 19 negara, di antaranya Cina, India, Italia, Amerika Serikat, dan Turki. Panitia menargetkan acara ini akan dikunjungi 50.000 orang dengan target transaksi US$250 juta.

BACA JUGA:   Fashion & Cultural Festival 2019 untuk Hargai para Wanita Inspirasional

Penulis: Ahmad Baihaki