Meleburkan Tradisi dan Modernitas, Handaru Buka Rangkaian Pertunjukan Salihara 2025

Wednesday, 19 February 25 Bonita Ningsih

Komunitas Salihara sukses menggelar pertunjukan pertamanya di 2025 yang dibuka dengan pertunjukan musik “Handaru” karya Dinar Rizkianti. Pertunjukan musik ini digelar pada tanggal 8 Februari 2025 di Teater Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. 

Dalam pertunjukan ini, Dinar mempersembahkan empat repertoar musik yaitu Handaruan, Seah, Suar, dan Salah Gumun. Empat repertoar tersebut dipersembahkan untuk menghadirkan keindahan musik yang dapat dinikmati oleh para penonton. 

Keempatnya juga menggali nilai-nilai budaya dari eksplorasi Dinar sebagai seorang komposer yang telah lama berkutat dengan tradisi Sunda dan instrumen barat lainnya. Di sini, Dinar mencoba menggabungkan antara dua artikulasi dari bunyi dan vokal untuk menghasilkan musik terbaiknya.

BACA JUGA:   Dyandra Promosindo Gelar Event Lari Virtual

Dinar juga mengupayakan negosiasi dari dua kultur yang berbeda untuk meleburkan fleksibilitas di antara keduanya. Tak heran jika musik yang dihasilkan terdengar unik dan memberikan kesan menarik bagi pada tamunya.

Dorra Farhana, salah satu pengunjung pertunjukan musik ini, mengaku kagum dengan hasil instrumen karya Dinar Rizkianti yang dibawakan oleh beberapa musisi. Sebut saja Reza Nurdian Hartono dan Ricky Destiawan yang membawakan alat musik violin, Angga Aditia Hardi di viola, serta Robby Subarja di cello.

BACA JUGA:   ITDC Mendukung BBTF 2019

“Quartet string-nya benar-benar hidup! Kami menemukan pengalaman baru di mana kami tidak menyangka bahwa perpaduan antara vokal Sunda dan quartet strings bisa seluas itu,” ujar Dorra.

Kurator Musik Komunitas Salihara, Tony Prabowo, mengaku bangga dengan respons positif dari penonton mengingat pertunjukan musik ini sudah direncanakan selama satu tahun. Menurutnya, karya tersebut didapatkan dari gagasan musikal pengolahan bunyi pada suara manusia berdasarkan extended technique ornamentasi pada vokal tradisi Sunda yang diimplementasikan pada dua format musik, yaitu dua vokal dan kuartet gesek. 

BACA JUGA:   Karya 12 Seniman Hadir dalam Koreans Week 2023 di Salihara

“Pertunjukan ini fokus terhadap eksplorasi bunyi antara kuartet gesek dan vokal sunda yang berangkat dari tradisi Ronggeng Gunung,” kata Tony.

Handaru hadir sebagai perayaan kebebasan ekspresi yang memadukan tradisi dan modernitas melalui bunyi-bunyi. Semuanya dipadukan secara harmonis–selaras dengan esensi pertunjukan khas Komunitas Salihara selama ini.