Mendorong MICE Berkelanjutan Bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa

Tuesday, 25 February 25 Harry
pre event inamice 2025

Dalam upaya menjadikan Jakarta sebagai pusat MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions) yang berkelanjutan, The Road to INAMICE 2025 sukses diselenggarakan pada 21 Februari 2025 di @america, Pacific Place Mall, Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian menuju The 8th INAMICE 2025, yang akan berlangsung pada bulan Juni 2025.

Acara ini diselenggarakan oleh Program Studi MICE Politeknik Negeri Jakarta, yang didukung oleh United Nations Indonesia, Kementerian Pariwisata, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, serta @america sebagai venue partner.

Lebih dari 100 peserta hadir dalam acara ini, termasuk pemimpin industri, akademisi, mahasiswa, serta organisasi internasional. Dengan tema keberlanjutan dalam industri MICE, pre-event ini bertujuan untuk menggali strategi dan peran berbagai pemangku kepentingan dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui praktik MICE hijau.

BACA JUGA:   Muslim Lifestyle Festival Hadirkan 298 Peserta Pameran dari 12 Kategori

Pre-event ini menjadi wadah untuk menguatkan industri MICE di Indonesia, INAMICE terbukti menjadi platform yang bermanfaat untuk berdiskusi, berkolaborasi dan menjadi inovasi bersama untuk pelaku Industri, professional, pemerintahan, dan akademisi dalam menciptakan peluang kolaborasi Global khususnya bagi kota Jakarta,” ujar Yohanes De Brito, Asisten Deputi Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konvensi dan Pameran (MICE), Kementerian Pariwisata.

Nurul Intan, Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Jakarta, menambahkan, acara ini merupakan platform yang bermanfaat bagi kota Jakarta untuk meningkatkan dan menguatkan kolaborasi internasional dan menjadikan kota Jakarta sebagai contoh bagi kota lainnya dalam penerapan sustainability di industri MICE.

Acara ini menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka di bidangnya, di antaranya Raty Ning, Wakil Ketua Umum Bidang Pariwisata KADIN Indonesia sekaligus Ketua ICCA Indonesia, yang membahas pentingnya penerapan praktik MICE yang lebih ramah lingkungan. Ia menjelaskan, berdasarkan data ICCA (International Congress and Convention Association), Indonesia menjadi tuan rumah bagi 108 acara internasional pada tahun 2023, menempati peringkat ke-5 di Asia Tenggara. Jakarta sendiri menyumbang 55% dari total acara tersebut, menegaskan posisinya sebagai pusat utama MICE di Indonesia. Untuk mempersempit kesenjangan dengan destinasi MICE global lainnya, Raty Ning menyoroti pentingnya strategi acara berkelanjutan yang selaras dengan standar internasional.

BACA JUGA:   Langkah Strategis Kemenparekraf Untuk Mengembangkan Pasar MICE di Indonesia

Selanjutnya, Direktur United Nations Information Centre (UNIC) Jakarta, Miklos Gaspar, menjelaskan peran Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam mendorong pencapaian SDGs di Indonesia. Ia juga menyoroti bagaimana kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas dapat mendorong transformasi industri MICE yang lebih berkelanjutan. Selain itu, ia mendorong keterlibatan yang lebih besar dengan komunitas lokal, yang dapat menciptakan acara yang lebih inklusif dan berdampak positif. Ia juga menyoroti bahwa keterlibatan generasi muda dalam inovasi hijau merupakan faktor kunci dalam memastikan keberlanjutan jangka panjang, dengan mencontohkan inisiatif UNDP dan Citi Foundation yang memberdayakan wirausahawan muda untuk mengembangkan solusi bisnis berkelanjutan.

BACA JUGA:   IFEX 2025 Sukses Digelar, Ekspansi Area Pameran di Tahun Depan

Dalam sesi diskusi, para pembicara berbagi wawasan mengenai implementasi acara yang lebih ramah lingkungan, seperti penerapan zero-waste event, penggunaan teknologi digital untuk mengurangi konsumsi kertas, serta kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat transformasi menuju MICE hijau di Indonesia.