Modernisasi Peran HRD dalam Membangun Dunia Kerja

Tuesday, 08 August 17 Harry

Perkembangan teknologi bukanlah hal yang baru dan sudah terjadi sejalan dengan evolusi kehidupan manusia. Teknologi juga menjadi titik awal pergerakan modernisasi dunia. Modernisasi sendiri merujuk pada bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan masyarakat akan menjadi lebih baik.

Sejak abad ke-20, perkembangan teknologi bergerak amat cepat, menyebabkan ketergantungan manusia terhadap teknologi menjadi semakin tidak terelakkan. Hal ini tentu saja mengubah pola seseorang bekerja, menghabiskan waktu luang, berkomunikasi, belajar, dan lain-lain. Tidak salah apabila dikatakan perubahan merupakan satu-satunya hal yang konsisten dengan adanya perubahan teknologi yang begitu cepat.

Kemajuan teknologi sangat memengaruhi bagaimana kegiatan bisnis dilakukan saat ini. Aktivitas jual-beli kini bergeser dari kegiatan fisik ke dunia maya. Apabila dulu orang harus memiliki modal untuk membeli kios atau menyewa lahan sebelum dapat berjualan, sekarang semuanya menjadi lebih mudah dengan adanya aplikasi mobile phone dan jasa pengiriman yang juga dapat diakses dengan cepat dan murah. Diberitakan di Amerika Serikat, pusat perbelanjaan yang dulu ramai dikunjungi penggila belanja, sekarang menjadi lebih sepi karena orang lebih memilih jual-beli online, dan memanfaatkan waktu luangnya untuk pergi ke alam terbuka atau ke tempat lainnya yang mungkin lebih menarik untuk dibagikan di media sosial.

BACA JUGA:   SIAL Interfood 2024 Hadirkan Ragam Kompetisi Kuliner

Artificial intelligence sudah sedemikian majunya sehingga sang mesin sudah dapat menggantikan kegiatan administrasi dan analisis, bahkan diperkirakan dapat menggantikan pekerjaan seorang dokter bedah. Apabila dulu sempat terdengar konsep paperless maka saat ini hampir semua pekerjaan telah digital. Lembaran surat dan memo telah tergantikan oleh email, dan tidak ada lagi tumpukan buku karena telah tergantikan oleh e-book, atau instruksi kerja yang telah terpasang pada telepon genggam. Komunikasi menjadi lebih mudah, bahkan beberapa perusahaan telah menerapkan flex working arrangement yang memungkinkan orang untuk bekerja di mana saja namun tetap terhubung dan dapat berinteraksi dengan rekan kerja lainnya sehingga menjadi borderless.

Perkembangan teknologi yang sedemikian hebatnya menjadikan perusahaan tidak memiliki pilihan kecuali mengikuti perubahan. Sudah banyak kasus di mana perusahaan tidak mampu bertahan karena tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi. Hal ini tentu saja memengaruhi fungsi human resources (HR) mengelola sumber daya manusianya. Tidak hanya berhenti pada adaptasi terhadap adaptasi dengan teknologi-teknologi baru, tapi lebih jauh lagi bagaimana HR dapat mentransformasi pola pikir dan pola kerja sehingga dapat mendorong perkembangan bisnis yang lebih baik. Fungsi HR memiliki peran strategis dalam mengelola bentuk organisasi yang adaptif, mendorong pengembangan kompetensi yang kompetitif dan adaptif dengan kemauan teknologi, hingga bagaimana perusahaan dapat menarik, mempertahankan, serta memotivasi karyawan yang akan lebih banyak didominasi oleh generasi millennial. Fungsi HR pun diharapkan dapat menerapkan kebijakan yang dapat meminimalisir efek negatif dari perkembangan teknologi.

BACA JUGA:   Knowledge Management Summit Datangkan Narasumber Pakar Dunia

Saat ini beberapa pendekatan dan teknologi telah dikembangkan untuk meningkatkan nilai HR bagi perusahaan. Beberapa perusahaan telah mengimplementasikan pendekatan dan teknologi ini, dan terbukti efektif dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Di bidang rekrutmen, beberapa perusahaan telah mengimplementasikan virtual recruitment, recruitment games, online assessment, dan lain-lain.

Dalam lingkup pembelajaran, saat ini telah tersedia learning games, e-learning system, virtual reality, augmented reality, dan sebagainya. Teknologi juga telah memudahkan perusahaan untuk menjangkau para tenaga kerja yang sebelumnya tidak terjamah seperti ibu rumah tangga ataupun mereka yang telah memasuki masa pensiun. Flex benefit dan flex arrangement dinilai efektif untuk menarik dan mempertahankan pekerja. Predictive analytic membantu perusahaan memperkirakan kebutuhan tenaga kerja ataupun memprediksi kinerja para karyawannya. Beberapa perusahaan pun telah terbukti mampu mengembangkan para pekerja HR adaptif bahkan unggul dalam perkembangan teknologi.

BACA JUGA:   Fira de Barcelona Siapkan Protokol Kesehatan

The 9th Indonesia HR Summit kali ini dimaksudkan untuk membantu para praktisi HR menyadari kondisi yang sebenarnya dihadapi dan apa yang dapat dilakukan sehingga HR dapat memainkan peran pentingnya dalam mendukung keberhasilan bisnis. Para pembicara yang terdiri dari profesional, praktisi, dan konsultan yang terdepan di bidangnya akan dapat membantu peserta untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menyongsong era teknologi terbaru. The 9th Indonesia HR Summit akan diadakan pada 11-12 September 2017 di Hotel Tentrem Yogyakarta.