Pasar Sentiling: Menghidupkan Kembali Event Warisan Kolonial

Friday, 15 September 23 Bayu Hari
Festival Kota Lama semarang

Sejarah industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) di Semarang telah berlangsung sejak zaman kolonial. Tepatnya ketika Semarang menjadi tuan rumah perhelatan Tentoonstelling pada 1914.

Saat itu, Tentoonstelling menjadi wahana untuk memamerkan berbagai hasil produk dari koloni Kerajaan Belanda. Selain pameran, Tentoonstelling juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni dan budaya, kuliner hingga pertandingan olahraga. Oleh masyarakat Semarang, Tentoonstelling kemudian dikenal dengan Pasar Sentiling.

Satu dekade lalu, Pasar Sentiling coba dihidupkan kembali, dengan memasukkannya dalam rangkaian kegiatan Festival Kota Lama. Tahun ini Festival Kota Lama berlangsung pada 7-17 September 2023. Dikemas secara apik oleh penyelenggara, pamor Pasar Sentiling mulai merangkak naik.

BACA JUGA:   Bali & Beyond Travel Fair 2018 Promosikan Desa Wisata

Selain Kuliner Nostalgia Pasar Sentiling, Festival Kota Lama juga menghadirkan sederet acara, seperti pameran produk unggulan dalam UMKM Expo, Nusantara Folklore Festival, Orchestra in Harmony, Wayang Orang on the Street, Festival Jalur Nusantara, dan lain-lain.

Event ini telah masuk dalam 10 besar KEN (Kharisma Event Nusantara). Itu sebuah prestasi karena untuk masuk 10 besar harus melalui kurasi yang ketat,” kata Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, saat mengunjungi Pasar Sentiling di Semarang.

Festival Kota Lama

Menurut Sandiaga, Festival Kota Lama sudah saatnya naik kelas. Bukan sekadar menjadi event nasional, melainkan kegiatan berskala internasional.

BACA JUGA:   Halal Fair dan HIITS 2023 Wahana Edukasi Bagi Keluarga Muslim

“Jika menjadi event internasional, saya akan mendorong agar Bandara Jenderal Ahmad Yani membuka penerbangan internasional, setidaknya dari Singapura dan Kuala Lumpur,” katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Vinsensius Jemadu berharap penyelenggaraan event, khususnya yang masuk dalam Karisma Event Nusantara, itu dapat memperkuat capaian target pergerakan wisatawan nusantara sebesar 1,2 miliar hingga 1,4 miliar di tahun ini.

Pelibatan kabupaten/kota sekitar diharapkan menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam penyelenggaraan KEN.

“Kalau kita lihat pergerakan yang paling banyak itu dari Jawa Timur 26 persen, Jawa Tengah ini 24 persen, dan Jawa Barat 16 persen. Kota Semarang dengan kondisi geografis antara kabupaten sudah dihubungkan dengan jalan tol, kondisi ini sangat mendukung. Kami harapkan Festival Kota Lama juga melibatkan kabupaten/kota yang ada di sekitar Jawa Tengah,” ujar Vinsensius Jemadu.