Sanur Village Festival pada tahun 2019 ini memasuki tahun ke-14 pelaksanaannya, dan secara resmi dibuka pada 21 Agustus 2019. Sanur Village Festival 2019 digelar pada 21-25 Agustus 2019 di Pantai Matahari Terbit Sanur. Tahun ini, panitia acara mengusung tema “Dharmaning Gesing” yang dimaksudkan untuk memuliakan bambu sekaligus menggugah olah kreativitas produk bambu dari berbagai komunitas serta menggali berbagai kemungkinan penggunaan bahan bambu yang semakin meluas dan memberikan nilai ekonomi untuk kesejahteraan.
Ida Bagus Gede Sidharta Putra, Ketua Umum Sanur Village Festival (SVF), mengatakan, kegiatan tahunan ini diharapkan mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan. Dikatakannya, tingkat hunian hotel di kawasan Sanur pada semester I tahun ini rata-rata berkisar pada 55 persen. Karena itu, diperlukan langkah bersama untuk mampu meningkatkan kunjungan wisatawan serta tingkat hunian hotel di kawasan pariwisata tertua di Bali ini.
Pria yang akrab disapa Gusde ini menambahkan, branding yang telah terbangun hingga memasuki kegiatan tahun ke-14 ini diharapkan menjadi momentum untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang dinilai masih lesu. “Kami terus melakukan evaluasi dan meningkatkan kualitas kemasan festival agar tetap menjadi daya tarik dan menjadi kenangan mengesankan bagi para pengunjung, termasuk wisatawan,” katanya.
Gusde menambahkan, sejak dimulai pada tahun 2005 saat kondisi pariwisata Bali tengah terpuruk akibat bom Bali, setiap tahunnya Sanur Village Festival mengalami kenaikan pengunjung sekitar 10-15 persen. “Tahun ini diprediksi sekitar 100.000 pengunjung akan menghadiri Sanur Village Festival 2019, sementara di tahun-tahun awal hanya dihadiri sekitar 1.000-2.000 pengunjung,” ungkap Gusde.
Gusde yang juga Ketua Yayasan Pembangunan Sanur ini bersama warga ingin terus memberikan sumbangsih bagi keberlanjutan pariwisata yang menjadi penopang ekonomi terbesar di wilayah ini. Terkait agenda acara, dalam Sanur Village Festival 2019 ini akan ada sejumlah kolaborasi dan inovasi yang ditampilkan untuk menggaet wisatawan berkunjung ke Sanur, salah satunya adalah kolaborasi musisi jazz Indra Lesmana dengan seniman I Nyoman Windha bersama sekehe jegog yang menggunakan instrumen berbahan bambu.
“Ini merupakan pengalaman kedua bekerja sama dengan Pak Windha setelah 14 tahun berlalu,” kata Indra Lesmana.
Dalam festival kali ini warga Sanur juga bersuka cita karena salah satu tokoh dan founder Santrian Group, yakni Ida Ratu Pedanda Gede Dwija Ngenjung atau dikenal dengan Ida Bagus Tjetana Putra, memperoleh Tanda Kehormatan Satya Lencana Kesetiaan Pariwisata dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Lencana kehormatan ini secara simbolis telah diserahkan kepada putra ketiganya, I.B. Agung Partha Adnyana, di Jakarta dan akan diserahkan langsung oleh Menpar pada malam pembukaan festival.
KOMENTAR
0