Promosikan Destinasi Halal Indonesia melalui WIEF

Wednesday, 03 August 16 Venue

Forum Ekonomi Islam Dunia (WIEF) yang ke-12 berlangsung pada 2-4 Agustus 2016, di Jakarta Convention Center. Forum yang mengangkat tema “Desentralisasi Pertumbuhan, Memberdayakan Bisnis Masa Depan” ini bertujuan mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi seluruh dunia.

Riyanto Sofyan, Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Halal Kementerian Pariwisata, menyatakan, melalui Forum Ekonomi Islam Dunia diharapkan dapat meningkatkan kerja sama untuk perdagangan dan juga investasi regional. Riyanto menambahkan, partisipasi Kementerian Pariwisata dalam acara ini adalah untuk memperkenalkan  pasar wisata halal, serta mendorong para UMKM turut serta mengembangkan perdagangan di industri pariwisata.

“Kami sangat serius agar pemain swasta paling memimpin di bisnis ini. Sudah tidak zaman lagi industri dikembangkan oleh BUMN saja, sebab tidak semua dapat dikembangkan oleh pemerintah. Pemerintahlah yang memiliki peran penting dalam memfasilitasi pengembangan atau pembangunan di industri itu,” ucap Riyanto.

BACA JUGA:   EBTKE Virtual Conference and Exhibition Ditutup Dengan Virtual Field Trip

Sementara itu, terkait wisata halal, Riyanto mengatakan, sejak 2012, pertumbuhan wisata halal di Indonesia mencapai 10 persen, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 15 persen setiap tahunnya. “Setelah Lombok sukses sebagai destinasi wisata halal, kami akan memfokuskan Padang dan Aceh sebagai destinasi wisata halal berikutnya,” kata Riyanto.

Riyanto menambahkan, pasar terbesar wisata halal ke Indonesia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Saudi Arabia, Qatar, dan Kuwait (Timur tengah); Malaysia dan Singapura (Asia); serta Rusia, Jerman, Inggris Raya (Eropa).

BACA JUGA:   IIMS 2023 Hadirkan Kendaraan Listrik Hingga Kendaraan Bahari

“Indonesia merupakan sebuah negara yang berkembang dan sudah familiar. Saya yakin sekali dapat memperluas jejaring kerja sama dan mencari ruang pasar di sini, terutama untuk UMKM atau swasta. Kami juga akan melakukan identifikasi perdagangan lintas batas karena kami ingin membuka investasi. Ini merupakan sebuah peluang, dan setiap negara harus memanfaatkan itu,” ucap Kabir Hashim, Menteri Pengembangan Usaha Sri Lanka.

“Ekonomi Islam terus berkembang, belanja konsumen juga terus meningkat, terutama pada layanan keuangan, investasi, makanan halal, busana muslim, dan wisata halal. Bahkan, pasar non-muslim juga tertarik dengan produk dan layanan wisata halal,” kata Dato Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak, Perdana Menteri Malaysia.

BACA JUGA:   Jakarnaval Menggerakkan Perekonomian Kota Jakarta

Forum Ekonomi Islam Dunia dihadiri lebih dari 2.500 delegasi dari 69 negara dan 152 tamu penting, termasuk para pemimpin dunia, 6 menteri, sekitar 51 pembicara forum, serta 16 pelaku pertukaran bisnis dari seluruh dunia. Para pembicara berasal dari Indonesia, Malaysia , Singapura, Amerika Serikat, Inggris, Italia, Kenya, Ethiopia, Swiss, Uni Emirat Arab, Swedia, Afrika Selatan, Spanyol, dan Australia.

Penulis: Ahmad Baihaki