Pada hari kedua penyelenggaraan Trade Expo Indonesia, kontrak dagang misi pembelian yang berhasil ditandatangani mencapai US$7,99 juta. Dengan demikian, jika digabung dengan kontrak dagang yang telah tercapai pada hari pertama sebesar US$178,7 juta, total selama dua hari telah terjadi kontrak dagang sebesar US$186,69 juta.
“Penandatanganan kontrak US$7,99 juta didominasi importir asal Australia untuk produk makanan dan minuman. Furnitur Indonesia juga tak kalah menarik perhatian para buyer, tercatat Taiwan dan Singapura menyepakati pembelian furnitur dengan total senilai US$6 juta,” kata Arlinda, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan.
Arlinda menilai, peluang ekspor ke sejumlah pasar, khususnya nontradisional, semakin terbuka. “Dari transaksi yang terjadi, kami akan terus melakukan kontribusi bersama perwakilan dagang dari Indonesia yang berada di luar negeri dan mendorong pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas produknya karena peluang ekspor masih terbuka lebar,” kata Arlinda.
Perhelatan Trade Expo Indonesia 2016 berlangsung dari tanggal 12 hingga 16 Oktober 2016 di JIExpo Kemayoran. Kementerian Perdagangan menargetkan transaksi perdagangan barang dalam pameran Trade Expo Indonesia mampu mencapai US$1 miliar atau setara dengan Rp13 triliun. Serta diharapkan pameran ini mampu menarik kurang lebih 15.000 buyer dari 120 negara, serta menghadirkan sebanyak 1.100 peserta pameran. Pada tahun 2015, total transaksi dari barang dan jasa pada Trade Expo Indonesia mencapai US$909 juta.
IFEX (Indonesia Furniture Expo) juga meramaikan kegiatan Trade Expo Indonesia 2016 dengan membuka stan sebagai peserta sekaligus sebagai ajang mempromosikan IFEX kepada para pelaku industri mebel dan kerajinan Indonesia. Kehadiran stan IFEX di acara Trade Expo Indonesia 2016 juga menjadi salah satu bagian dari upaya menarik pelaku industri mebel dan kerajinan untuk berpartisipasi dalam IFEX 2017. IFEX pada acara TEI 2016 berada di Hall B yang khusus menampilkan para pemain industri furnitur Indonesia.
“Kehadiran kami di sini adalah untuk mempromosikan IFEX kepada teman-teman pelaku industri mebel dan kerajinan. Kami berupaya mengajak mereka untuk membuka diri lebih luas lagi ke pasar internasional,” ujar Bernardus Arwin, Vice Chairman of Promotion and Marketing HIMKI (Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia).
Penulis: Ahmad Baihaki
KOMENTAR
0