Salah satu industri yang merasakan dampak dari penyebaran covid-19 adalah industri hospitality. Salah satu cara yang disarankan oleh pemerintah dalam usaha mencegah dampak penularan virus corona adalah melakukan pengurangan aktivitas di luar rumah dan bepergian ke luar kota, hal tersebut menjadikan tingkat hunian hotel menurun. Hal ini juga dirasakan oleh Dafam Grup.
Dafam Grup membagi propertinya menjadi dua grup, yaitu bisnis hotel dan resor hotel. Bisnis hotel di bawah Dafam Grup secara keseluruhan mengalami penurunan tingkat hunian sebanyak 15 persen, kecuali unit di tiga kota, yaitu Surabaya, Jember, dan Cilacap yang mengalami kenaikan sebesar 10 persen. Sementara untuk resor hotel yang berlokasi di Bali mengalami penurunan sebesar 50 persen dan Lombok sebesar 10 persen.
Untuk mengatasi penurunan pendapatan ini dan meminimalisir kerugian, semua unit di bawah Dafam Grup menyiapkan strategi contingency plan sesuai dengan arahan kantor pusat dengan fokus pada dua langkah, yaitu memaksimalkan pemasukan atau pendapatan di hotel semua jaringan Dafam dan menekan pengeluaran di hotel semua jaringan Dafam.
Ninik Haryanti, Corporate PR Manager Dafam Hotels & Resorts, mengatakan, strategi lainnya yang dilakukan adalah mengurangi bahkan menghentikan karyawan daily worker dan trainee.
“Hal yang paling akhir akan kami lakukan dan melihat situasi yang ada adalah kami siapkan juga rencana karyawan unpaid leave secara bergantian jika bisnis tidak semakin baik,” ujar Ninik.
KOMENTAR
0