Pasokan Kamar Hotel Baru di Jakarta dan Bali Turun pada 2020

Thursday, 09 January 20 Bonita Ningsih
Hotel des Indes Menteng
Hotel Des Indes Menteng, Jakarta Pusat

Di awal tahun, Colliers International Indonesia mengeluarkan data terkait ekspektasi pasokan kamar baru hotel di Jakarta, Surabaya, dan Bali selama tahun 2020. Ekspektasi pasokan kamar baru hotel di tahun 2020 cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2019.

Pada tahun 2019, pasokan kamar baru hotel di Jakarta mencapai 2.606, sementara ekspektasi yang dikeluarkan Colliers International Indonesia pada tahun 2020 hanya mencapai 2.103. Jika dijabarkan, akan ada penambahan kamar baru untuk hotel bintang 5 sebanyak 711 kamar, di hotel bintang 4 ada penambahan sebanyak 797 kamar, dan di hotel bintang 3 akan ada penambahan 595 kamar.

BACA JUGA:   BBQ Buffet Dinner di WTF Pool Bar Fox Harris Hotel Jimbaran Beach

Sementara itu, jumlah kamar yang berhasil ditambah di Bali pada tahun 2019 berjumlah 991 kamar. Jumlah tersebut turun jika dibandingkan dengan ekspektasi yang dibuat Colliers International Indonesia pada tahun 2020, yakni 895 kamar hotel baru di Bali.

Kendati Jakarta dan Bali mengalami penurunan dalam ekspektasi pasokan kamar baru, di Surabaya justru memiliki kenaikan. Pada tahun 2020, Colliers International Indonesia mengharapkan akan ada 1.086 tambahan kamar baru yang dibuat oleh hotel di Surabaya.

BACA JUGA:   Pesta Seafood di Pullman Ciawi Vimala Hills

Nurul Yonasari, Senior Research Executive Colliers International Indonesia, mengatakan, ekspektasi yang dibuat pihaknya berdasarkan riset dari lapangan. Nurul mengatakan, adanya kenaikan pasokan kamar hotel baru di Surabaya sebagai imbas dari ditundanya pembangunan kamar di tahun 2019. Menurutnya, ditundanya pembangunan kamar baru pada tahun 2019 disebabkan oleh beberapa faktor, beberapa di antaranya adalah masalah finansial, belum terselesaikannya masalah fit out, dan juga masalah perizinan.

BACA JUGA:   Pasar Hotel Mewah Tidak Tergerus Perlambatan

“Kadang ada juga masalah internal dari owner-nya, apalagi kalau pemiliknya bukan hanya satu. Itu bisa jadi masalah juga,” kata Nurul.