Pembentukan Holding Hotel BUMN Memasuki Babak Baru

Sunday, 13 June 21 Harry

Sebagai tindak lanjut pembentukan “Holding Hotel BUMN”, pada 11 Juni 2021 dilaksanakan penandatanganan “Conditional Sales & Purchase Agreement” (CSPA) – Transaksi Holding Hotel BUMN, dan “Sales & Purchase Agreement” – Transaksi Jual Beli Saham Hotel Indonesia Group (HIG). Bertempat di hotel Merusaka, Nusa Dua, Bali, ini menjadi tahapan dan tonggak baru.

Penandatanganan yang disaksikan oleh Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo tersebut meliputi dua aspek, yaitu “Transaksi Holding Hotel BUMN” yang merupakan proses inbreng 11 hotel milik PT Hotel Indonesia Natour, 9 hotel PT Pegadaian, dan 1 hotel PT Aerowisata kepada PT Wika Realty; serta transaksi pembelian saham PT Patra Jasa yang ada di PT Hotel Indonesia Group oleh PT Wika Realty sehingga ke depannya PT Hotel Indonesia Group memiliki pemegang saham baru, yaitu PT Hotel Indonesia Natour sebesar 51% dan PT Wika Realty sebesar 49%. 

BACA JUGA:   Menyandang Status Rockstar, Tamu Bebas Melakukan Apa Pun di Hotel

Iswandi Said, Ketua Project Management Office “Tim Percepatan Integrasi dan Peningkatan Nilai Hotel BUMN” menjelaskan bahwa roadmap Holding Hotel BUMN bertujuan untuk memfokuskan pengembangan hotel pada dua aspek, yaitu ownership dan operatorship.

Ownership dipercayakan kepada PT Wika Realty, sementara “Operatorship” akan dijalankan oleh PT Hotel Indonesia Natour melalui anak perusahaannya, yaitu PT Hotel Indonesia Group.

Kartika Wiryoatmodjo, Wakil Menteri II BUMN, mengatakan, “Pembentukan Holding Hotel merupakan langkah untuk mengoptimalkan dan meningkatkan nilai hotel-hotel BUMN, hari ini memasuki tahapan dan tonggak baru. Konsolidasi bisnis hotel-hotel BUMN dilaksanakan sejalan dengan upaya menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang kompetitif, sekaligus mengatur lini bisnis hotel BUMN, sehingga BUMN induk yang sebelumnya membawahi anak-anak usaha hotel dapat fokus menjalankan bisnis intinya”.

BACA JUGA:   Hotel Sahid Jaya Lippo Cikarang Hadirkan Konsep One Stop Shopping  

Kartika menambahkan, pembentukan holding hotel merupakan upaya efisiensi dan menjadikan BUMN sebagai pemain global yang berperan penting dalam mendukung industri kepariwisataan dan kegiatan perekonomian Indonesia pada umumnya. Dan di akhir perjalanannya nanti, BUMN melalui Hotel Indonesia Group akan menjadi operator hotel terbesar ketiga di Indonesia dengan mengelola lebih dari 100 unit hotel milik BUMN.

Sebelum sampai ke tahap ini, Hotel Indonesia Group pada bulan April 2021 telah melaksanakan rebranding pergantian nama hotel BUMN secara menyeluruh, dan hotel BUMN ke depan akan memiliki tiga brand, yaitu KHAS untuk kelompok hotel bintang 3 atau budget hotel, Truntum untuk hotel bintang 4, dan Meru untuk brand bintang 5, yang salah satunya adalah Hotel Merusaka – Nusa Dua.

BACA JUGA:   Hotel Liu Men Melaka Memadukan Budaya Barat dan Timur Klasik

Transformasi atau rebranding tersebut menjadi tonggak baru yang menjadikan Hotel Indonesia Group sebagai jaringan hotel yang menampilkan keramahtamahan khas Indonesia dengan mengusung berbagai kearifan lokal, agar hotel-hotel di Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri, dan kompetitif baik di dalam maupun luar negeri.