Mengakses informasi dari berbagai konten, kini bisa dengan mudah dilakukan oleh anak melalui gawai yang dimilikinya. Padahal, perkembangan teknologi yang begitu cepat terkadang menjadi “ancaman” tersendiri bagi Si Kecil.
“Bukan hal baru ketika orangtua memberikan smartphone atau gawai lainnya pada anak mereka yang masih kecil (TK atau SD),” kata Riskia Putri, Dosen FEBI IDIA AL Amien Prenduan, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa timur, Jumat (01/10/2021).
Terlepas dari hal tersebut, kata dia, ada satu hal yang mesti diperhatikan orangtua. “Dalam beberapa kasus, internet bisa memberikan dampak yang buruk bagi anak bila digunakan dengan keliru,” tutur Riskia.
Menurutnya, terdapat cara melindungi anak dari efek negatif internet, yaitu:
- Berbicara Terbuka pada Anak
Cara melindungi anak dari efek negatif internet bisa dimulai dengan berbicara terbuka dan jelas pada anak. Kedengarannya memang klasik, tetapi indikator utama untuk mengasuh anak di era digital harus dimulai dengan jalur komunikasi terbuka. Berbicaralah mengenai nilai-nilai yang kita anut. Jangan pula lupa untuk selalu mengedukasi anak, terutama ketika pertama kali menggunakan gawai.
- Jangan Gaptek, Gunakan Parental Controls
Menyoal smartphone atau gawai sejenis, anak-anak lebih unggul ketimbang orangtua. Singkat kata, mereka lebih mengerti mengenai fitur-fitur yang tersedia. Padahal, untuk mengedukasi anak, orangtua harus memiliki pemahaman mendalam mengenai gawai. Oleh karena itu, jangan sungkan terus belajar, mencoba aplikasi, atau permainan dan situs yang sering digunakan Si Kecil.
- Manfaatkan Fitur Parental Controls
Parental controls merupakan cara sederhana untuk melindungi anak dari efek negatif internet. Sesuaikan konten-konten yang relevan dengan usia anak. Lewat fitur ini orangtua bisa menyaring konten apa saja yang bisa dilihat anak. Dengan kata lain, Si Kecil tak bebas sepenuhnya untuk memilih atau menggunakan internet sesuai kehendaknya.
- Buat Aturan Dasar
Sebagai orangtua kita harus membuat aturan dasar mengenai penggunaan gawai dan konten yang digunakan anak. Apabila Si Kecil melanggar aturan, jangan ragu untuk memberikan sanksi bila dirinya melanggar. Oleh sebab itu, orang tua dan anak perlu menyepakati apa yang boleh dan tidak dilakukan saat menggunakan internet
- Berteman, tapi Jangan Menguntit
Cobalah berteman atau ikuti akun media sosial miliknya. Contohnya, akun Facebook, Twitter, atau Instagram. Ingat, cukup berteman saja, bukannya menguntit. Jangan pula berlebihan seperti meninggalkan komentar di akun media sosialnya setiap hari.
- Jadi Model yang Baik
Jadilah contoh yang baik bagi Si Kecil mengenai penggunaan gadget. Contohnya, jangan mengecek email atau pekerjaan lainnya melalui gawai di saat makan, atau menggunakan gawai saat mengemudi. Singkat kata, berikan contoh yang baik pada dirinya.
- Cari Kegiatan Lain
Bila merasa anak terlalu lama menghabiskan waktu dengan gawai dan internet, segeralah cari kegiatan lain yang menarik untuk dirinya. Tujuannya untuk mengurangi intensitas untuk berselancar di dunia maya tersebut. Semakin sibuk Si Kecil menghabiskan waktu di kegiatan lain, maka waktu untuk terpaku pada media sosial pun akan semakin minim.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0