Beragam penelitian telah membuktikan gadget atau gawai memiliki dampak positif dan negatif bukan hanya pada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Beberapa dampak positif gawai pada anak adalah dapat mengasah kemampuan kognitif dan motorik halus pada anak, melatih kemampuan problem solving pada anak, latihan bersikap sportif dalam berkompetisi, cepat informasi dan dapat membuat anak senang serta bahagia.
“Sementara dampak negatif gawai pada anak adalah kurangnya interaksi dalam keluarga, kurang merasa empati, menjadi agresif dan berisiko terlibat kekerasan karena meniru,” kata Ervita Delima Sari, Sosial Media Specialist PT Pos Indonesia, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (04/11/2021).
Anak, kata Ervita, juga berisiko mengalami gangguan konsentrasi dan tidur serta risiko terpapar konten negatif yang bisa memengaruhi. Parahnya, 31.4% remaja mengalami kecanduan internet.
Ervita mengatakan, adiksi atau kecanduan dalam konteks internet maupun penggunaan gawai, telah masuk dalam kategori kecanduan perilaku. “Yang disebut kecanduan internet yang dapat menimbulkan gangguan yang dapat berdampak pada kehidupan personal dan relasi seseorang dengan orang lain,” tambahnya.
Menurut dia, terdapat ciri-ciri seseorang atau anak yang kecanduan internet, di antaranya:
- Pikiran fokus ke internet
- Intensitas penggunaan internet yang tinggi
- Kontrol diri dan emosi yang lemah terhadap internet
- Tidak berinteraksi dengan lingkungan sosial
- Gangguan emosi
- Rasa gelisah dan tidak nyaman jika tidak menggunakan internet
- Melupakan tanggung jawab dan tugas individu termasuk dalam mengurus diri dan tanggung jawab pekerjaan.
Ervita menuturkan, orangtua dan dewasa memiliki kesadaran untuk mencegah agar anak-anak tidak kecanduan internet. Beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua adalah dengan memperkuat kesadaran dan spiritual anak serta menyibukkan anak dengan kegiatan yang positif baik di dalam atau di luar rumah.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0