Perangkat layar bergerak yang terdapat pada gadget atau gawai menjadi suguhan Generasi Z dan Alfa saat ini. Lahir dengan banjirnya perangkat gawai di sana-sini membuat anak-anak akhirnya memiliki interaksi yang intens dengan teknologi ini.
“Salah satu efek negatif yang perlu diwaspadai dari interaksi berlebihan antara anak dan gawai adalah munculnya masalah perkembangan motorik pada anak,” kata Erna Widayati, Guru MAN 2 Magetan, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Jumat (17/9/2021).
Terutama, kata dia, pada anak-anak usia di bawah lima tahun yang masih mengalami pertumbuhan signifikan. “Selain itu, masalah sosial dan interaksi dengan lingkungannya pun jelas akan bermasalah,” ujar Erna.
Dia mengatakan, untuk mengatasi anak kecanduan gawai, orangtua bisa melakukan beberapa tips berikut ini, yaitu:
- Orangtua Membuat Aturan
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah sadar akan bahaya gawai pada anak. Selain gangguan motorik, gangguan sosial, yang paling pasti adalah gangguan kesehatan pada organ mata yang dapat mengalami kerusakan fatal.
- Mengalihkan Perhatian Anak
Mungkin sedih melihat anak yang sehari-hari sibuk dengan gawai di tangannya sehingga malas bermain bersama teman-temannya. Sebagai orangtua coba mengambil peran dengan membuat sesuatu hal yang dapat mengalihkan perhatian anak pada perangkat layar bergeraknya.
- Batasi Akses Penggunaan
Jangan membiarkan anak bisa mengakses semua menu dan fitur yang ada di gawai. Misal untuk media sosial, batasi penggunaannya yang paling aman untuk si kecil. Jika ingin bermain game, pilihkan jenis game yang aman dan edukatif. Batasi akses play store yang memungkinkan anak mengunduh aplikasi apa saja, buat kesepakatan dengan anak.
- Sediakan Permainan Alternatif
Saat ini banyak orangtua yang memberikan gawai pada anak sebagai mainan, padahal masih banyak mainan edukatif yang lebih bermanfaat dan sesuai dengan usia perkembangan anak.
- Disiplin, Konsisten, dan Tegas
Tips agar anak tidak kecanduan gawai yang juga penting dilakukan adalah bagaimana bisa disiplin, tegas dan konsisten dalam membuat aturan, membatasi penggunaan dan mengajak anak bermain.
- Perbanyak Waktu Bersama Anak
Terkadang hal yang membuat anak akhirnya sibuk bermain gawai adalah karena orangtua tak bersama mereka. Sibuk kerja, sibuk bisnis, sibuk aktivitas yang lain. Apalagi jika anak tinggal bersama pengasuh, maka mainan sehari-hari pasti gawai. Tingkatkan intensitas waktu bersama agar merasa diperhatikan.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0