Mengamankan Aset di Dunia Digital

Saturday, 18 September 21 Venue

Literasi digital mendorong setiap penggunanya menjadi lebih mumpuni dalam menggunakan internet. Dengan memahami literasi digital, kata Royan Mahmud Musthofa, Guru Biologi SMA, kita meningkatkan keamanan dan kesadaran di ruang digital.

“Pengetahuan tentang keamanan ini wajib diketahui seluruh warga dgital agar terhindar dari segala jenis kejahatan siber,” kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (17/9/2021).

Royan mengatakan, di kehidupan sehari-hari, manusia memiliki rumah, uang, dan barang lainnya sebagai aset berharga. “Dalam dunia digital kita punya hal yang sama yang disebut sebagai data pribadi dan identitas digital. Identitas digital kita dalam dunia maya adalah sebuah privasi dan keamanan yang harus dijaga kerahasiaannya,” ujar dia.

Kehilangan aset dunia maya, kata dia, dapat berbahaya karena bisa disalahgunakan untuk melakukan kejahatan. “Jika digunakan seperti itu akan merugikan diri kita sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, privasi dan keamanan data pribadi merupakan aset berharga yang harus dijaga kerahasiaannya.”

BACA JUGA:   Agar Konten Menjangkau Lebih Banyak Audiens

Menurut Royan, privasi dan keamanan adalah dua hal berbeda. Privasi mengacu pada kebebasan informasi pribadi dan perhatian yang tidak diinginkan seperti tracking lokasi, penyadapan kamera, atau penyadapan telepon. Sementara keamanan mengacu pada kebebasan data dari potensi ancaman seperti username, password, dan atau data-data penting lainnya.

Royan mengatakan, privasi dan keamanan mempengaruhi identitas digital kita sebagai cara elektronik dalam mengidentifikasi seseorang. Di ruang digital, identitas ialah informasi yang diubah dalam bentuk digital. Hal ini dibagi menjadi dua yakni identitas umum dan identitas pribadi.

Royan membagi identitas menjadi terlihat dan tidak terlihat. Identitas yang terlihat ini menjadi ciri pengenal kita di dunia digital, seperti nama profil, foto profil, serta deskripsi ringkas. Sementara yang tidak terlihat meliputi password, tanggal lahir, nama ibu kandung, alamat lengkap, dan two factor authentication.

“Kalau melihat kasus pada berita, privasi dan keamanan ini mencegah kebocoran data baik dan pencurian data serta penipuan yang sering terjadi di dunia maya. Seperti SMS hadiah, kita harus melek keamanan agar tidak tergiur hal seperti itu,” ujar Royan.

BACA JUGA:   Penerapan TIK di Bidang Kesehatan

Dia meminta untuk memastikan seluruh password akun itu sulit. Kemudian, tambahkan informasi berupa nomor handphone atau email sebagai kontak recovery. “Lacak juga device yang mengakses akun kita, jika tidak dikenali bisa langsung diblokir. Batasi juga izin akses pihak ketiga. Dengan demikian kita bisa menjaga privasi dan keamanan data,” katanya.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Masyarakat Diminta Menanamkan Pluralisme Daring

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).