Belanja Online, Keunggulan dan Kekurangannya

Thursday, 09 September 21 Venue

Seiring perkembangan zaman disertai dengan kemajuan teknologi, berdirilah sebuah toko yang memakai sistem online atau yang dikenal dengan e-commerce. Kehadiran e-commerce sebagai media transaksi baru ini tentunya menguntungkan banyak pihak, baik konsumen, maupun produsen dan penjual.

“Belanja online atau e-commerce ternyata memiliki berbagai macam keunggulan, yaitu proses transaksi yang lebih cepat, dapat menghemat waktu dan tenaga, dan kita dapat menentukan dan mengontrol harga produk yang akan kita beli,” ujar Lisa Nurfalah, Peneliti dan Konsultan Lingkungan di Lembaga Sains Terapan Universitas Indonesia, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Rabu (8/9/2021).

Di samping kelebihan, menurutnya, terdapat juga kekurangan dari sistem belanja online, di antaranya seperti, kualitas produk yang tidak sesuai harga, waktu pengiriman produk yang lama, sering terjadi kerusakan dalam produk, bahkan ada beberapa yang mengalami penipuan yaitu barang yang dibeli tidak sampai ke tangan pembeli.

BACA JUGA:   Beralih ke Belanja Online, Ini Alasannya

Lisa mengatakan, berbagai macam aplikasi belanja online yang sering digunakan oleh masyarakat seperti, Shoppe, Lazada, Bukalapak, Tokopedia, dan lain sebagainya. “Tentu dari setiap masing-masing toko online atau e-commerce tersebut memiliki beberapa kebijakan tersendiri. Contohnya ada yang menerapkan sistem tukar barang dan ada juga yang tidak.”

Berbagai macam penawaran yang diberikan masing-masing toko online atau e-commerce kepada pembeli. Seperti gratis ongkir, adanya cashback pembelian, voucher potongan harga, bahkan promo buy 1 get 1. Pembayaran dalam belanja online juga memiliki beragam metode yaitu seperti melalui transfer bank, cash on delivery (COD), dan melalui kartu kredit.

BACA JUGA:   Melindungi Data Pribadi dan Akun Media Digital

Menurut Lisa, di samping itu semua, perlu juga perhatian lebih dari masyarakat dalam membeli sebuah produk. Seperti melakukan pengecekan toko rekomendasi atau tidak, melihat berbagai testimoni sebelum membeli, mengecek jumlah uang yang harus dibayar sebelum dikirim, dan hal-hal lainnya.

“Jadi baik pembeli maupun penjual diharapkan lebih bijak dalam mempergunakan sistem belanja online atau e-commerce agar dapat mengurangi dan mencegah terjadinya dampak negatif yang dapat ditimbulkan,” ujar Lisa.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Bisnis Trading Forex, Ini Keuntungannya

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).