Durasi Anak Main Gawai Sesuai Usia

Thursday, 26 August 21 Venue

Pembatasan penggunaan gawai diperlukan untuk anak-anak. Tujuannya, kata Syarifudin Juhri, Sekretaris Dinas Dikpora Tulungagung, agar anak mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik dan memiliki waktu lebih banyak untuk bermain aktif jika ingin mereka tumbuh dengan optimal.

“Peran orangtua penting untuk mengontrol durasi bermain gawai pada anak,” kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (25/8/2021).

Untuk waktu yang sebentar, lanjut dia, bermain gawai mungkin dapat mendidik anak serta mendukung perkembangan sosialnya. Syarifudin mengatakan, para ahli menyarankan durasi maksimal anak mengakses gawai yaitu 1-2 jam per hari. Berdasarkan usia, lanjut dia, para ahli menyarankan durasi anak bermain gawai yaitu:

BACA JUGA:   Alasan Marketplace Mulai Digemari

Anak usia di bawah 2 tahun disarankan sama sekali tidak diberi akses pada gawai. Jika benar-benar diperlukan, anak usia di atas 1,5 tahun dapat mengakses gawai dengan didampingi orangtua dan tidak lebih dari 1 jam per hari.

Anak usia 2–5 tahun disarankan mengakses gawai hanya 1 jam per hari, itu pun sebaiknya program yang berkualitas. Anak usia 6 tahun ke atas boleh bermain gawai, tapi dengan waktu yang sudah disepakati bersama orangtua, misalnya hanya pada akhir pekan atau maksimal 2 jam per hari.

“Perlu kita pahami durasi yang disarankan di atas tidak berlaku pada penggunaan gawai seperti ponsel atau tablet saja, tapi juga termasuk waktu untuk menonton TV atau menggunakan komputer/laptop,” ujar dia.

BACA JUGA:   Menjadi Pembeli yang Cerdas di Tengah Euforia Belanja Online

Syarifudin mengatakan, saat anak tumbuh, orangtua harus memutuskan berapa banyak waktu yang digunakan untuk gawai dan program untuk anak setiap hari dan apa yang sesuai untuk anak. Pertimbangkan untuk menerapkan aturan yang sama pada lingkungan nyata dan virtual.

“Waktu bermain dengan anak secara nyata harus lebih banyak dilakukan. Ajarkan anak tentang kebaikan, terlibat dalam permainan, dan kenali pada teman-teman dan apa yang anak lakukan pada teman-temannya,” ujarnya. Dia mengingatkan bahwa kualitas gawai yang dilihat anak lebih penting dibandingkan jenis teknologi atau jumlah waktu yang dihabiskan.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Miliki Kemampuan Ini untuk Beradaptasi di Ranah Digital

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).