Kesadaran Pentingnya Menjaga Data Pribadi Masih Rendah

Saturday, 06 November 21 Venue

Sejak pandemi aktivitas online masyarakat semakin meningkat, kini sudah ada 202,6 juta penduduk pemakai internet. Namun, menurut Ardie Halim, Kaprodi Management Informatika Universitas Buddhi Dharma, kesadaran akan pentingnya menjaga data pribadi masih rendah.

“Padahal di internet kasus pencurian data semakin marak,” kata dia dalam webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, pada Rabu (3/11/2021).

Menurut Ardie, masyarakat dinilai masih awam akan perlindungan keamanan data pribadi. Selain itu kurangnya kesadaran diri terkait data pribadi, serta apa yang boleh dan tidak untuk dibagikan seperti ID, nomor telepon, alamat rumah, password maupun PIN.

“Masyarakat saat ini belum waspada dan tidak paham risiko apabila data pribadi jatuh ke tangan orang yang salah,” katanya.

BACA JUGA:   Keuntungan Menggunakan Jasa Key Opinion Leader

Dia mengatakan, sebenarnya masih banyak data pribadi lainnya yang tidak sengaja dibuat, seperti aktivitas dan klik di mesin pencari. Padahal risiko atau ancaman terkait data pribadi yang bocor bisa mengakibatkan seseorang mengalami tindak kriminal seperti perampokan. Data juga bisa digunakan untuk pinjaman online, pencucian uang, menjadi kambing hitam dari pelaku kejahatan, bahkan menjadi korban telemarketing untuk menawarkan jasa maupun produk.

Terkait penyalahgunaan data pribadi, beberapa kasus yang terjadi antara lain pemalsuan akun media sosial seseorang untuk melakukan penipuan. Kasus lainnya data pribadi berupa nomor telepon bisa digunakan untuk modus penipuan meminta kode OTP mengaku sebagai pihak bank dan meminta kode transfer yang digunakan untuk menguras isi rekening.

BACA JUGA:   Ragam Ide Usaha Menguntungkan

Lebih lanjut Ardie pun memberikan tips cara mengantisipasi penyalahgunaan data pribadi yaitu agar biasakan melakukan instal aplikasi dari sumber yang terpercaya. Instal juga antivirus jika memungkinkan, gunakan verifikasi login dua langkah, pada smartphone Android perhatikan permission yang diminta aplikasi. Ketika diminta untuk mengirimkan scan KTP jangan lupa berikan watermark dan tambahkan timestamp atau waktu pengambilan foto.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Menghadapi Cyberbullying

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).