Go Digital, Peluang UMKM Dongkrak Pendapatan

Tuesday, 13 July 21 Venue
ilustrasi belanja online digital virtual

Persentase Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang sudah go online baru sekitar 15%. Atau lebih tepatnya, hanya 9,4 juta dari 64 juta UMKM yang sudah eksis di dunia digital. Melihat banyaknya jumlah UMKM yang belum go online, tentu hal ini sangat disayangkan. Karena, ada banyak peluang yang bisa diraih oleh UMKM melalui platform digital. Mulai dari potensi transaksi yang tinggi hingga kemudahan untuk menjangkau konsumen.

Peluang itu, menurut Mohammad Rifki, CEO Ofstrataway,  justru kian bertambah sejak adanya pandemi Covid-19. Tercatat jumlah transaksi online meningkat hingga 400%. “Bahkan, tren positif transaksi online diprediksi akan terus meningkat setelah masa pandemi usai,” ujarnya dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (12/7/2021),

BACA JUGA:   Empat Tips Aman Berseluncur Di Dunia Maya

Menurutnya, sangat disayangkan peluang besar tersebut belum dimanfaatkan para pelaku UMKM. Alasannya beragam, mulai dari kurangnya kesiapan SDM hingga keterbatasan akses internet.

Padahal digital skill sangat penting bagi pelaku UMKM agar bisa go digital dan bisa lebih menghasilkan cuan. “Seperti penguasaan gawai, skill storytelling, fotografi dasar, pengelolaan bisnis dasar, digital marketing, dan penguasaan fitur serta program dari marketplace,” ujarnya. 

BACA JUGA:   Gambaran ‘Dua Mata Pisau’ Media Sosial

Rifki mengatakan, kemampuan dalam menguasai jaringan telekomunikasi jadi peran penting dalam upaya untuk mendigitalisasi bisnis. “Hal tersebut diyakini bisa memudahkan pihak UMKM untuk menjual produknya di platform e-commerce. Selain itu, hal tersebut juga bisa memudahkan konsumen buat beli produk dagangan UMKM.”

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Candu Pornografi Pada Anak

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).