Pandemi Covid-19 menyebabkan sektor ekonomi dan bisnis mengalami penurunan besar-besaran. Harga saham menurun, tak sedikit perusahaan yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), dan lain sebagainya. Hal itu dikatakan Achmad Junaidi, Direktur Koperasi Semangat Karya Mandiri, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Senin (26/7/2021).
Menurutnya, walaupun mengalami dampak negatif, namun ada beberapa instrument investasi yang bisa sangat menguntungkan di saat pandemi. “Moment ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan investasi dengan aman di tengah pandemi, setidaknya dengan risiko yang terbilang cukup rendah,” kata Achmad.
Beberapa instrumen investasi yang bisa menguntungkan di saat pandemi menurut Achmad yaitu:
- Tabungan.
Menyimpan uang di rekening tabungan bisa menjadi salah satu investasi aman saat pandemi Covid-19. Bunga pertahun bisa didapatkan dengan menabung dan tentunya minim risiko. Namun, kekurangan dari investasi jenis ini adalah uangnya cenderung pasif, dan bunga yang didapat juga tidak sebanding dengan inflasi pertahunnya.
- Reksadana Pasar Uang.
Investasi reksadana adalah perusahaan yang mengumpulkan uang dari banyak investor dan menginvestasikan uangnya dalam sekuritas seperti saham, obligasi, dan utang jangka pendek. Ada empat jenis reksadana: reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksa dana saham. Reksadana pasar uang merupakan jenis investasi minim risiko saat pandemi.
- Peer-to-Peer Lending.
Peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman P2P juga bisa menjadi rekomendasi investasi yang aman dan minim risiko saat pandemi. P2P lending memungkinkan individu untuk mendapatkan pinjaman langsung dari beberapa individu lain, melalui perantara. Pinjaman P2P juga dikenal sebagai “pinjaman sosial.”
- Obligasi.
Ada investasi obligasi yang juga merupakan rekomendasi investasi aman di tengah pandemi Covid-19. Obligasi butuh modal lebih besar dari reksadana, tetapi juga termasuk investasi yang minim risiko. Obligasi adalah surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Investor dari obligasi menarik, karena investor tidak hanya mendapatkan keuntungan dari pembayaran bunga tetap (kupon), tetapi juga memiliki peluang untuk untung dari capital gain (selisih harga beli dan jual).
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0