Jangan Anggap Enteng Kecanduan Gawai

Thursday, 23 September 21 Venue
esports

Gawai atau gadget tidak jarang dijadikan senjata ampuh para orangtua untuk membuat anak tenang sekaligus betah di rumah. Sayang, jika hal ini terlalu sering dilakukan, justru dapat menyebabkan anak kecanduan gawai.

“Kecanduan gawai pada anak tidak boleh dianggap enteng. Pasalnya, kebiasaan main gawai terus-terusan akan berdampak buruk pada kesehatan anak dalam jangka panjang,” ujar Lena, Kepala Seksi SMK Cabang Dinas Pendidikan Wijayah Bojonegoro, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu (22/9/2021).

Lena mengatakan, meskipun penggunaan gawai memiliki pengaruh yang kurang baik, tidak dapat dimungkiri bahwa gawai merupakan suatu alat yang mendukung kegiatan sehari-hari.

Gawai, lanjut dia, dapat mendukung komunikasi, mencari berbagai informasi, belajar, hiburan, dan lain-lain. “Peran orangtua penting untuk menjaga agar penggunaan gawai pada anak tidak berlebihan dan seimbang agar tidak menyebabkan kecanduan gawai pada anak,” kata dia.

BACA JUGA:   Agar Tidak Terjebak, Catat Ciri-ciri Pinjaman Online Ilegal

Menurut dia, terdapat beberapa cara mengatasi anak yang suka main gawai atau kecanduan gawai, di antaranya:

  • Jadi contoh yang baik

Jika orangtua bermain gawai saat mengasuh anak, anak pasti akan mengikuti kebiasaan buruk Anda dalam menggunakan gawai. Jika Anda ingin mengurangi waktu bermain gawai, Anda harus mampu mengatur waktu untuk menggunakan gawai secara bijak. Jangan sampai Anda melarang anak untuk bermain gawai, tapi Anda sendiri masih terus menempel pada gawai.

  • Batasi penggunaan gawai

Tidak bisa dimungkiri di era modern seperti saat ini, ada manfaat gawai untuk anak. Namun, sebagai orangtua, Anda tetap harus memberikan pengawasan serta pembatasan kepada anak dalam menggunakan gawai. Sebagai contoh, beri waktu 1-2 jam dalam sehari untuk menggunakan gawai.

  • Perbanyak aktivitas di luar atau di dalam rumah

Meningkatkan aktivitas anak di dalam rumah atau di luar rumah bisa menyita perhatian anak dan lupa dengan gawai. Anda bisa mengajak anak untuk lari pagi atau bersepeda di hari libur, mengajak anak memasak bersama, atau berkunjung ke rumah saudara.

  • Bersikap tegas
BACA JUGA:   Menghadapi Perubahan Dunia Dengan Keterampilan

Kecanduan gawai kadang bisa membuat anak tantrum dan susah diatur. Namun, ingat, Anda harus tetap tegas untuk menerapkan peraturan yang baru Anda buat untuk membatasi waktu main gawai Jangan sampai Anda iba dengan rengekan anak yang terus meminta agar bisa main gawai. Anak butuh waktu untuk terlepas dari gawai.

  • Jangan memberikan gawai jika tidak perlu

Tidak sedikit orangtua yang menjadikan gawai sebagai “alat penenang” agar anak tidak mengganggu aktivitas orangtua. Pada saat-saat tertentu, cara tersebut mungkin tak terelakkan.

Namun, jika sebenarnya situasi bisa Anda tangani tanpa bantuan gawai, sebaiknya hindari cara ini. Terlalu sering menggunakan gawai sebagai metode untuk menenangkan anak seolah sedang menjerumuskan anak dengan kebiasaan menggunakan gawai.

BACA JUGA:   Pahami Netiquette Sebelum Bermedia Sosial

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).