Jangan Ragu Berbisnis Dropship

Wednesday, 22 September 21 Venue

Dropship menjadi sebuah model bisnis yang populer di era internet atau serba digital sekarang ini. Menurut Rinanti Adya Putri, Operations Executive at ZALORA Group, model bisnis dropship ini melibatkan pihak ketiga (dropshipper) yang menjembatani hubungan antara pembeli dan produsen atau sebagai supplier barang tersebut.

“Model bisnis ini (dropship) meminta supplier barang untuk mengirimkan barang langsung ke alamat pembeli atas nama drop shipper. Seolah-olah drop shipper lah yang menjadi penjual pertama dari produk tersebut. Faktanya, para drop shipper seperti hanya mempromosikan barang yang dimiliki supplier,” ujarnya sebagai Key Opinion Leader dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Selasa (21/9/2021).

BACA JUGA:   Pemicu Terjadinya Berita Hoaks

Rinanti mengatakan, dropship merupakan bisnis sederhana yang cukup menguntungkan jika ditekuni. “Merupakan bisnis jual beli online yang tidak mengharuskan penjual untuk menyimpan stok barang. Jadi, stok barang bisa didapatkan melalui supplier.”

Penjual, kata dia, hanya bertugas mempromosikan barang melalui website atau media sosial yang dimiliki. “Hal tersebutlah yang menjadikan banyak orang tertarik memulai bisnis dropship, padahal risiko yang ditanggung juga cukup besar,” ujarnya.

Rinanti mengatakan, jangan ragu-ragu untuk berbisnis dropship asalkan memilih supplier yang tepat maka tidak akan ada masalah. “Kemungkinan masalah lain yang akan dihadapi seputar pembeli yang rewel atau di bagian pengiriman,” kata dia.

BACA JUGA:   Waspadai Dampak Buruk Kemajuan Teknologi

Menurut dia, sekilas peran dropshipper mirip dengan reseller. Yaitu, menjual barang dari supplier ke pembeli. Para dropshipper dapat menentukan harga jual sendiri yang berbeda dengan supplier. “Selisih harga yang di dapat itulah yang menjadi keuntungan bagi dropshipper.”

Rinanti menuturkan, cara yang disebut bisnis dropship dengan bisnis reseller sangatlah jauh berbeda. Model bisnis ini membuat si dropshipper tidak perlu menyediakan tempat khusus untuk menampung barang-barang yang dibeli pelanggan. Para pelaku dropshipper juga tidak perlu capek-capek mengirimkan barang tersebut satu per satu ke alamat pembeli.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Marak Bisnis Online, Ini Kelebihannya

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).