Kemajuan Teknologi Informasi Jangan Disalahgunakan

Wednesday, 13 October 21 Venue
Virtual Show Management

Lompatan teknologi harus diikuti dengan kemampuan literasi masyarakat. Dengan kemajuan teknologi, masyarakat semakin dimudahkan. Akses informasi bisa dengan gampang didapatkan.

“Namun, dengan kemajuan itu, jangan sampai malah mengarah pada potensi hal yang negatif, salah satunya muncul pemahaman terorisme dan radikalisme melalui dunia digital,” kata Hosaini, Wakil Dekan/Kaprodi Kependidikan Islam Fakultas Agama Islam Universitas Bondowoso, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021).

“Jangan sampai, kemajuan teknologi informasi malah disalahgunakan, apalagi mengarah pada penyebaran paham-paham terorisme dan radikalisme. Apabila masyarakat bijak, kemajuan teknologi informasi ini bisa dimanfaatkan kepada peningkatan kesejahteraan,” tutur dia. “Misalnya bisa dipakai untuk dagang online atau membuat video dengan konten yang positif,” tambahnya.

BACA JUGA:   Media Sosial dan Peluang Kerja Milenial

Dia mengatakan di era saat ini penyebaran paham terorisme dan radikalisme sudah berkembang dan mengarah pada dunia digital. “Di media sosial sekarang banyak konten-konten yang mengarah pada pemikiran terorisme dan radikalisme. Kalau tidak disaring akan menimbulkan masalah,” ujar Hosaini.

Lanjutnya, aksi terorisme muncul berawal dari pemikiran-pemikiran atau paham tertentu. Seperti, ia mencontohkan pada 2002, ada aksi terorisme bom Bali, berawal dari pemikiran atau sentimen anti-Barat.

Selain itu, dia mengimbau, ketika ada indikasi kelompok radikal yang bisa mengarah pada terorisme di tengah masyarakat. Masyarakat bisa lapor, baik ke tingkat RT/RW terlebih dahulu ataupun langsung ke kepolisian.

BACA JUGA:   Diintimidasi, Ini Yang Harus Dilakukan

Dia mengatakan, lantaran yang paling mengerti soal teknologi informasi terutama di media sosial adalah anak muda, maka mereka bisa berperan untuk menyaring beragam informasi terutama yang menjurus pada radikalisme. “Anak muda paling paham dalam urusan media sosial. Maka sejak dini dibentengi,” ujarnya.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Waspadai Pinjol Ilegal, Ini Ciri Khasnya

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).