Sekarang apapun bisa dibeli di online shop. Mulai dari pernak-pernik kecil sampai perabotan rumah tangga. Ada banyak promosi menarik dan metode pembayaran mudah yang semakin merangsang untuk berbelanja online.
“Ada hal yang harus diwaspadai seperti penipuan toko online bodong,” kata M. Mario Alvin Supandhi, Content Creator & Influencer serta Key Opinion Leader, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (11/10/2021).
Dia mencontohkan, penjual kerap lenyap bak ditelan bumi, padahal pembayaran sudah dilakukan secara transfer via online. “Nyatanya, barang belum juga diterima,” kata Mario. Atau, lanjut dia, barang yang dikirim ternyata tidak sesuai dengan gambar atau deskripsi di lapak penjual.
Mario mengatakan, terdapat ciri-ciri online shop bodong yang harus diketahui agar tidak tertipu, di antaranya:
- Harga sangat miring
Ada baiknya cari tahu lagi harga pasaran dari barang yang akan dibeli di toko tersebut. Bandingkan dengan sesama online shop dan toko resmi barang itu. Jika rentang harga yang ditawarkan jauh lebih murah, jangan langsung senang dan membeli tanpa berpikir lanjut. Bisa jadi itu ‘umpan’ penjual agar kita tertipu.
- Kolom komentar dinonaktifkan
Biasanya para penjual online shop justru memperbanyak testimoni pembeli untuk dipajang di media sosial sebagai tambahan nilai jual terhadap calon pembeli lain. Nah, aneh bukan jika ada toko online yang justru mematikan kolom komentarnya. Bisa jadi itu upaya agar komentar ‘korban’ sebelumnya tidak terpublikasi. “Kita pasti langsung mengurungkan niat berbelanja di toko online yang banyak komentar negatif dari para pembelikan?” kata Mario.
- Menolak transaksi melalui marketplace, COD, atau rekber
Salah satu cara bertransaksi yang aman buat kita yang akan berbelanja online adalah melalui rekening bersama (rekber), via marketplace, atau bisa juga menggunakan system Cash on Delivery (COD). Pastinya online shop yang memang niat menipu tidak akan setuju dengan metode pembayaran demikian. Mereka biasanya akan memaksakan pembayaran langsung ke rekening pribadinya.
- Usia akun
Biasanya para penipu ini tidak akan bertahan lama dengan akun awal mereka baik akun Instagram, Facebook, Tokopedia, Shopee, dan lainnya. Karena pastinya banyak aduan pembeli yang menjadi korban sehingga penjual bodong terpaksa membuat akun-akun baru untuk melanjutkan operasinya.
- Foto barang
Kadang hal ini luput dari analisa pengecekan sebelum memutuskan berbelanja di toko online. Padahal kita bisa menemukan indikasi mencurigakan dari foto-foto barang yang diiklankan penjual. Perhatikan latar pengambilan foto barang dagangannya. Apabila semua foto-foto selalu di latar belakang yang berbeda, bisa jadi foto itu diambil dari sumber lain.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0