Penjual tidak lagi membutuhkan biaya pemasaran yang cenderung mahal dan rawan kegagalan. Mereka hanya perlu aktif berpromosi di media sosial dan memaksimalkan penjualan melalui platform e-commerce. Hal itu disampaikan Novi Tri Agustin, Key Opinion Leader & Beauty Influencer Oriflame, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (22/7/2021).
Alasan penjual memilih platform e-commerce tertentu pun beragam. “Termasuk karena ada promo gratis ongkir, fitur pemasaran seperti diskon, cashback, metode pembayaran yang beragam dan program loyalitas, serta UI/UX yang nyaman, dan mudah dioperasikan,” tuturnya.
Penggunaan e-commerce, kata Novi, menguntungkan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), terutama untuk yang baru memulai bisnis, yaitu dari sisi biaya operasional. “E-commerce membantu mengurangi biaya operasional, termasuk sewa toko, etalase produk, strategi pemasaran dan logistik, serta rantai pasokan.”
Dia menambahkan, “perkembangan bisnis e-commerce dan serangkaian strateginya memberikan kontribusi penting bagi UMKM dengan memberikan dampak sosial-ekonomi bagi pelaku usaha melalui jangkauan pasar yang lebih luas.”
Perdagangan digital, kata Novi, harus mendorong pengembangan UMKM. Kekuatan digital harus dimanfaatkan untuk merangkai antara suplai dari UMKM di seluruh Indonesia dengan pasar nasional dan pasar global. “Perdagangan digital harus memberdayakan UMKM kita,” ujarnya.
Kolaborasi dengan pelaku e-commerce, lanjut dia, mampu membuka peluang besar bagi UMKM Indonesia untuk memperluas pangsa pasarnya sehingga dapat meningkatkan peran pelaku usaha dalam era digital. “Ujungnya yaitu pada peningkatan perekonomian nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0