Pandemi Covid-19 membuat aktivitas berjualan secara offline mengalami keterbatasan sementara berjualan secara online justru meningkat. Namun, menurut Ika Rahmawati, Pengurus Relawan TIK Jawa Timur & Praktisi Pendidikan, berjualan online tidak cukup dengan hanya sekadar memposting produk atau jasa melalui sosial media saja.
“Nah, agar bisa menjangkau calon konsumen yang potensial, tentu membutuhkan skill yang harus kamu kuasai,” kata dia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kamis (9/9/2021).
Dia mengatakan, walaupun saat ini banyak cara yang bisa dilakukan untuk berjualan secara online melalui sosial media, e-commerce atau lainnya, tetapi tidak semua cara tersebut menjamin keberhasilan bisnis jualan online.
“Agar omset penjualan online meningkat maka kita harus tahu beberapa skill yang harus kamu kuasai,” ujar Ika. Untuk itu, kata dia, terdapat beberapa skill yang harus dikuasai, di antaranya:
- Menguasai komputer dan gawai
Ketika berjualan melalui jaringan internet, sudah pasti akan menggunakan teknologi berupa komputer ataupun gawai. Agar kinerja dalam berjualan bisa maksimal, maka menguasai perangkat yang digunakan menjadi hal yang diharuskan. Penguasaan ini meliputi operasi MS Word dan Excel, fitur browser, camera optimation, shop app, akses internet, design app, business tools, dan sebagainya.
- Manajemen bisnis online
Memaksimalkan potensi bisnis online tidak cukup jika hanya memprioritaskan penjualan produk. Perlu ada manajemen yang terukur untuk mempertahankan bisnis jangka panjang. Manajemen yang dimaksud meliputi rancangan administrasi, akuntansi keuangan, pengelolaan keluar masuk produk, pengaturan jadwal kerja, penyusutan dan penggantian barang, dan sebagainya.
- Penggunaan media sosial
Penguasaan terhadap jejaring sosial dan platform penjualan online adalah skill lainnya yang harus dipahami. Jejaring sosial yang perlu dipelajari adalah bagaimana menawarkan produk melalui media sosial yang potensial seperti melalui Facebook, Instagram, Tiktok, dan lainnya. Artinya harus tahu cara memaksimalkan medsos sebagai sarana untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Tentu dengan memperluas penggunaan jaringan dan tidak hanya terpaku dengan satu media sosial saja.
- Teknik copywriting
Keterampilan copywriting tidak hanya diperuntukkan bagi praktisi digital marketer. Bahkan sebagai praktisi bisnis online khususnya dalam bidang penjualan melalui internet, harus menguasai teknik ini. Kemampuan copywriting juga tidak hanya untuk yang menggunakan landing page sebagai platform penjualan online. Baik marketplace, toko online, maupun sosial media, copywriting sangat dibutuhkan untuk menarik konsumen secara online.
- Skill fotografi dan design grafis
Cara mendesain foto produk adalah salah satu skill yang tidak kalah penting dari copywriting. Sebab, foto merupakan bagian terpenting jika menjual produk secara online. Setiap kali konsumen mencari produk lewat internet, tentu hal pertama yang akan dilihat adalah foto dari produk yang dicari. Semakin bagus list foto yang ditampilkan, semakin baik pula respon konsumen.
Ika mengatakan, internet adalah pasar yang luas untuk mempertemukan produk dengan konsumen. Demikian juga dengan jumlah pedagang atau penyedia jasa yang menggunakan layanan internet sebagai sarana pemasaran/penjualan. “Sehingga besar kemungkinan kamu adalah penjual ke sekian kalinya yang menjual produk serupa di internet.”
Jadi, kata dia, mau tidak mau harus bersaing dengan yang sama-sama berjualan online dan juga wajib meningkatkan skill agar dapat menaikkan omset penjualan.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0