Memanfaatkan Internet Agar Produktif, Bukan Konsumtif

Tuesday, 15 June 21 Venue

Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi menggelar acara webinar Literasi Digital untuk wilayah Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Situbondo, pada 11 Juni 2021. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar dampak negatif penggunaan internet.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat meluncurkan Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 mengungkapkan, kecakapan digital harus ditingkatkan agar masyarakat mampu menampilkan konten kreatif mendidik yang menyejukkan dan menyerukan perdamaian.

“Sebab, tantangan di ruang digital semakin besar seperti konten-konten negatif, kejahatan penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, ujaran kebencian, radikalisme berbasis digital,” ujar Presiden Joko Widodo.

BACA JUGA:   Menjadi Tren, Begini Empat Hal Berbahaya Dari Belanja Online

Menurut Mujibur Rahman, ASN Sekretaris KPU Situbondo, perkembangan teknologi yang semakin canggih berhasil mengubah pola hidup masyarakat, khususnya di era modern, contohnya saat berbelanja. Karena saat ini belanja merupakan gaya hidup masyarakat di era modern.

“Iming-iming menarik mengenai diskon dan promo besar-besaran terbukti mampu membuat masyarakat lebih konsumtif saat membelanjakan uangnya. Padahal, jika ditelaah, barang tersebut bukan termasuk kebutuhan utama,” katanya.

Mujibur menambahkan, agar pola hidup tidak konsumtif, masyarakat perlu melakukan beberapa hal ini, yaitu menyusun anggaran belanja, belanja sesuai prioritas, berpikir matang sebelum membeli, kurangi hangout bersama teman, lebih realistis, mengubah pola pikir, mulai menabung, dan lebih cermat dalam hidup.

BACA JUGA:   Sharenting, Kelebihan dan Kekurangannya

Perkembangan teknologi seharusnya bisa disikapi dengan bijak, bukan malah lebih konsumtif. Seharusnya dimanfaatkan dengan baik untuk menambah pemasukan keuangan.

“Selain itu, dunia digital dapat dimanfaatkan untuk riset, memanfaatkan peluang bisnis, dan juga mengamati perkembangan usaha kompetitor,” katanya.

Gerakan Literasi Digital Nasional 2021 merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.

BACA JUGA:   Hindari Phishing, Jaga Data Pribadi

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).