Pengguna internet aktif yang telah mencapai 196 juta lebih di Indonesia memerlukan pemahaman mengenai pentingnya menjaga data pribadi. Hal itu disampaikan Rino, Kaprodi Teknik Informatika Universitas Buddhi Dharma dalam webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat I, Jum’at (9/7/2021).
“Para pengguna perlu memahami satu per satu fungsi sistem keamanan dan perbedaannya,” ujarnya. Bebeberapa istilah seperti PIN dan Password mungkin sudah familiar di kalangan pengguna, namun masih ada beberapa nama baru yang perlu dipahami kegunaannya untuk mengamankan akun dan kerahasiaan data seperti kode OTP dan autentifikasi 2 faktor.
Paling pertama, kata dia, ada sistem keamanan PIN yang merupakan singkatan dari personal identification number, yaitu sebuah kode keamanan untuk memverifikasi identitas biasanya berupa angka. Sementara password merupakan rangkaian kombinasi karakter berupa angka, huruf, serta simbol untuk mengamankan akses ke suatu jaringan. Sementara OTP merupakan One-Time Password yakni kode yang umumnya dikirimkan melalui sma maupun email untuk verifikator. Berbeda lagi dengan Two Factor Authentification yang berarti menggunakan lebih dari satu jenis faktor keamanan.
“Perbedaan PIN dengan OTP, PIN itu tidak ada limit waktunya tapi disarankan untuk diganti secara berkala. Kalau OTP kode acak dikirim otomatis oleh sistem, hanya berlaku satu kali dan memiliki batas waktu penggunaan,” ujar Rino.
Dia mengatakan agar setiap orang menjaga keamanan data maupun akunnya. Supaya menghindari penyalahgunaan data, scammer atau tindak penipuan, phising atau penipuan dengan tujuan pencurian data dengan memancing seseorang untuk menginput data yang sensitif seperti nomor keamanan kartu kredit (CVC), serta segala macam keamanan transaksi di dunia digital menggunakan akun seseorang.
“Tips menghindari penyalahgunaan data, tidak share OTP, bila ada pemberitahuan validasi jangan menganggap enteng, ganti secara berkala, dan bertanya kepada yang mengerti kalau tidak paham,” tuturnya.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0