Potensi Desa Wisata di Indonesia terbilang melimpah. Sedangkan destinasi wisata juga terbilang tidak sedikit. Mulai Pantai, Agrowisata, Wisata Edukasi sampai dengan kategori wisata budaya.
“Program unggulan kami sekaligus sebagai pilar pertumbuhan guna mewujudkan kemandirian ekonomi yang berbasis pada potensi lokal tersebut adalah: DEWI (Desa Wisata), DEDI (Desa Digital), DESI (Desa Sinergi), KOIN (Kota Industri),” ujar Andi Yuwono, Ketua Umum, Asosiasi Desa Wisata Indonesia dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (01/11/2021).
Pembangun Desa Digital, kata dia, selain sebagai tempat wisata dan menambah pendapatan daerah, desa juga diperankan sebagai digital creative center. “Dalam hal ini meliputi desa sebagai pusat literasi, pusat kreativitas warga desa, sarana marketing, dan tentu saja sebagian alternatif pendapatan desa.” Kata dia.
Perubahan adaptasi dalam dunia digital, terutama di pariwisata yang akan menerapkan desa wisata harus serta merta dibarengi tranformasi skala besar. Bagi Andi, Pandemi Covid-19 telah memberi peluang peralihan wahana tersebut. Dalam membentuk itu semua yang harus dilakukan dengan menerapkan terlebih dahulu budaya digital kepada masyarakat yang menjadi pelaku maupun sasaran pariwisata nantinya.
“Budaya digital merupakan prasyarat dalam melakukan Transformasi Digital karena penerapan budaya digital lebih kepada mengubah pola pikir (mindset) agar dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital,” kata dia.
Budaya digital, lanjut dia, bisa dilakukan masyarakat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mempermudah saat berkomunikasi, saat berbelanja, saat berbisnis untuk meningkatkan perekonomian dan lain-lain.
Dalam persiapan itu, kata Andi, sejumlah elemen yang harus disiapkan semaksimal mungkin dalam mengosongkan perubahan. Keberadaan sumber daya manusia (SDM), wilayah, data dan informasi, platform digital dan pendampingan.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0