Tenaga Pendidik ‘Dipaksa’ untuk Beradaptasi dengan Digital

Wednesday, 03 November 21 Venue

Saat ini masyarakat Indonesia telah berada pada era digital. Dari seluruh aspek kehidupan, masyarakat tidak bisa lepas dari penggunaan dan pemanfaatan teknologi. Kemudian, terjadinya perubahan pola pikir, sikap, dan tindakan masyarakat di era digital. Beberapa transformasi di era digital salah satunya terdapat pada bidang pendidikan.

“Di masa ini semua tenaga pendidik dipaksa untuk beradaptasi dengan digital. Di mana sebelumnya digital merupakan suatu pembelajaran dan sekarang harus diterapkan baik bagi peserta didik ataupun tenaga pendidik itu sendiri,” kata Eli Sumantri, Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMKN Parung Ponteng dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di  wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (1/11/2021).

Menurut dia, sulitnya adalah bagaimana cara menjaga siswa atau anak didik menggunakan sistem informasi atau aplikasi supaya tidak disalahgunakan. Sebagai pendidik, kata Eli, sangat berperan penting dalam mewujudkan tujuan pemerintah di bidang pendidikan era digital ini.

BACA JUGA:   Anak Diberi Pengasuhan Digital, Begini Langkahnya

Pembelajaran ini telah masuk ke dalam kategori yang bersifat informasi. Dalam hal ini siswa diarahkan untuk mencari tahu mengenai pelajarannya. Selain itu, pembelajaran diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (bertanya), bukan hanya menyelesaikan masalah (menjawab). “Peserta didik di era ini dituntut untuk berpikir kritis, mampu bekerja sama, serta berkolaborasi,” kata Eli.

Menurutnya, di era ini kita membutuhkan generasi yang tidak mudah terprovokasi. Apabila guru atau tenaga pendidik tidak memberikan kebebasan dalam bereskpresi mencari sumber pembelajaran, akan sulit nantinya untuk melatih cara berpikir peserta didik. “Karena guru secara tidak langsung harus melatih peserta didik untuk bisa menyerap dan membedakan informasi yang baik dan tidak baik,” kata dia.  

BACA JUGA:   Menguasai Internet Melalui Sentuhan Jari

“Ini bisa terlaksana kalau guru juga bisa memahami. Jangan sampai ketika kita menyuruh peserta didik tetapi kita sendiri belum melek teknologi informasi,” tambah Eli.

Dia juga mengatakan, saat ini kita butuh generasi yang mampu untuk membedakan hoaks. Adanya sistem informasi dan aplikasi sebenarnya merupakan sebuah alat bantu. “Kita juga harus memberikan sosialisasi mengenai cara menggunakan internet atau teknologi yang sehat dan tidak berdampak negatif bagi peserta didik,” kata Eli.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Era Digital, Keamanan Data Pribadi Sangat Vital

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).