Meminimalisir Dampak Negatif Gawai

Sunday, 18 July 21 Venue

Era digital saat ini bisa menjadi salah satu kekhawatiran orangtua. Hanya dengan gawai di tangan, anak dapat dengan bebas mengakses berbagai informasi di dunia internet. Tidak menjadi masalah bila informasi itu positif dan bisa mendukung tumbuh kembang anak.

Namun, menurut Aprilia Frinanda Setiawan, Key Opinian Leader & Video Content Creator, bagaimana bila anak mengakses informasi negatif seperti pornografi, kekerasan, narkoba, atan sejenisnya. “Karena era saat ini, rasanya sulit bila orangtua melarang anak memakai gawai, apalagi menjauhkannya,” ujarnya dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (16/7/2021).

BACA JUGA:   Membuat Konten YouTube untuk Pemula

Aprilia mengatakan, untuk meminimalisir dampak negatif gawai, ada beberapa tips bagi orangtua:

  • Prinsip dasar jangan ‘memberikan’ gawai menjadi milik anak. Katakanlah ”Ayah meminjamkan gawai ini padamu dengan kesepakatan. Kalau ada hal-hal negatif, gawai ini ayah ambil”. Jadi kalau anak membuka berbagai konten negatif, orangtua berhak mengambil gawai dari anak.
  • Jangan ragu untuk menetapkan aturan pukul 18.00 – 21.00 WIB adalah waktu tanpa gawai. Gunakan waktu sebagai waktu bagi keluarga untuk berkumpul, berbincang-bincang, bermain dan belajar.
  • Terapkan aturan penggunaan gawai harus di luar kamar dan sebisa mungkin dihadapan orangtua. Larang penggunaan gawai di kamar tidur.
  • Saat menggunakan laptop, usahakan agar posisikan layar terlihat semua orang di rumah.
  • Bila di rumah ada Wi-Fi, terapkan aturan Wi-Fi hanya dinyalakan saat ada orang yang dewasa mengawasi dan harus ada konsistensi dari kesepakatan itu.
  • Pasang aplikasi parental control yang mencakup situs-situs yang diblokir dan pengaturan waktu pemakaian gawai.
  • Orangtua perlu secara rutin memeriksa history atau sejarah penelusuran di gawai. Tegaskan pada anak, orangtua berhak menentukan hal itu karena gawai itu milik orangtua dan anak hanya meminjamnya.
  • Selalu buka komunikasi dan tidak langsung menuduh anak. Gali informasi apa yang sesungguhnya terjadi. Orangtua harus tegas tetapi santun.
BACA JUGA:   ‘Jemput Bola’ dengan Jualan Online

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).