Pornografi dan ‘Dark Web’

Friday, 15 October 21 Venue

Ada sisi lain dari internet yang tak banyak diketahui oleh masyarakat digital. Yakni, sisi dark web yang salah satunya adalah pornografi.

“Pornografi ada kaitannya dengan dark web, dan itu berbahaya karena dapat merusak otak, membuat anak susah dalam membedakan nilai baik dan nilai buruk, terancam terjebak dalam prostitusi online,” kata Moh. Amik Aminuddin, Ketua Umum Bhakti Rikho Jatim Sejahtera, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis (14/10/2021). Menurutnya, keterusan mengakses konten pornografi membuat orang menjadi tidak peka terhadap lingkungannya.

“Menangkal konten pornografi harus dilakukan pemahaman dari berbagai pihak. Dari sisi guru harus membeberkan pengertian bahayanya pornografi di internet. Dari sisi murid tidak boleh menyebarkan konten pornografi karena bisa tersandung UU ITE. Dan jika menjadi korban, jangan takut untuk melapor. Sedangkan dari sisi orangtua perlu memberi pendampingan dan pengawasan anak ketika menggunakan perangkat digital,” tuturnya.

BACA JUGA:   Disinformasi Pandemi Menyebar Melalui Medsos

“Pornografi merupakan salah satu ancaman negatif di ruang digital yang perlu dijauhkan, khususnya bagi anak-anak usia dini,” tambah dia. Oleh karena itu, menurutnya, diperlukan literasi digital salah satunya mencakup kemampuan dalam menjaga keamanan dan keselamatan digital penggunanya.

Keamanan digital merupakan proses untuk memastikan penggunaan layanan digital secara aman dan nyaman. Perlu memahami penggunaan perangkat digital dan identitas digital, mengetahui jejak digital yang mesti dijaga, mewaspadai penipuan digital, juga memahami keamanan digital bagi anak.

“Proteksi perangkat digital dan identitas digital menggunakan password, memasang antivirus, menyetel pengaturan privasi akun dan perangkat digital. Proteksi tersebut untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan informasi dan digunakan untuk melakukan penipuan digital,” ujar Amik.

BACA JUGA:   KOL dan Influencer, Begini Perbedaannya

Sedangkan jejak digital merupakan segala sesuatu yang ditinggalkan dari aktivitas digital. Jika secara tidak hati-hati menggunakan internet untuk mengunggah data pribadi yang berlebihan, jejak tersebut bisa disalahgunakan orang lain. Sehingga dalam berinternet mesti bijak.

“Ada dua hal yang harus dicermati tentang keamanan digital bagi anak yaitu kecanduan gawai dan bahaya terpapar konten pornografi. Orangtua perlu mendampingi anak ketika bermain di ruang digital supaya tahu apa yang mereka tangkap dan mereka lihat di internet tidak semuanya baik,” kata Amik.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

BACA JUGA:   Teliti Bermain Media Sosial

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).