Mempromosikan Pariwisata Indonesia Melalui Media Sosial

Thursday, 23 September 21 Venue

Indonesia belum lama ini dinobatkan sebagai salah satu negara paling indah di dunia versi Rough Guides situs penyedia panduan berwisata. Indonesia menduduki peringkat enam dari 20 negara yang dipilih berdasarkan voting atau pemilihan suara warganet dari seluruh dunia.

“Terpilihnya Indonesia sebagai salah satu negara paling indah di dunia tidak terlepas dari keindahan alam Indonesia yang mampu menarik wisatawan dari seluruh dunia. Indonesia juga memiliki begitu banyak daerah yang bisa dijelajahi,” ujar Ratno Bagus Edy Wibowo, Dosen Prodi Matematika Universitas Brawijaya, dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (22/9/2021).   

Ratno mengatakan, selain keindahan alam, kekayaan flora dan fauna, keragaman budaya, adat istiadat, bahasa, serta makanan khas setiap daerah yang dimiliki Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Peran media seperti media massa dan media sosial, tambah Ratno, juga sangat besar dalam mengenalkan daerah wisata baru kepada khalayak sehingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung. “Buah kehadiran internet sebagai sarana komunikasi, media sosial telah mengubah cara pemerintah, pihak swasta maupun individu untuk berkomunikasi dengan khalayak dan menyampaikan informasi kepada khalayak terkait dengan potensi wisata yang ada,” ujar dia.

BACA JUGA:   Langkah Mudah Mempersiapkan Detoks Digital

Dia mengatakan, tidak sedikit para wisatawan yang membagi pengalamannya berwisata di Indonesia melalui media sosial seperti blog, Facebook. Instagram, Twitter, dan lain-lain. “Media sosial juga digunakan oleh mereka yang berkecimpung di industri pariwisata sebagai pemasaran,” kata dia.

Menurut Ratno, terdapat beberapa pemanfaatan media sosial untuk promosi wisata, di antaranya:

  • Sumber informasi

Selain media massa seperti televisi, radio, majalah, dan surat kabar, para wisatawan memanfaatkan media sosial sebagai sumber informasi mengenai berbagai daerah wisata yang akan dikunjungi. Saat ini banyak sekali platform media sosial yang memposisikan dirinya sebagai media yang khusus mengupas hal-hal yang berkaitan dengan wisata seperti tips dan trik berwisata, daerah wisata serta akomodasi yang terdapat di daerah wisata.

  • Komunikasi

Pelaku bisnis di industri pariwisata umumnya memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk berkomunikasi atau berinteraksi langsung dengan pelanggan. Melalui komunikasi dua arah ini, para pelaku bisnis dapat mengetahui dengan segera umpan balik yang diberikan oleh wisatawan ataupun publik terkait dengan layanan yang diberikan. Umpan balik ini menjadi bahan evaluasi bagi pelaku bisnis untuk terus meningkatkan layanannya sebagai bagian dari promosi wisata yang dilakukan.

  • Branding
BACA JUGA:   Alternatif Bisnis di Saat Pandemi

Media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk membentuk branding destinasi wisata. Dalam arti mengenalkan daerah-daerah yang berpotensi menjadi destinasi wisata kepada khalayak. Branding ini bisa disebut juga dengan identitas daerah wisata yang disajikan melalui nama, logo, warna, ataupun tagline. Kelebihan media sosial untuk meningkatkan brand awareness destinasi wisata adalah mengenalkan destinasi wisata agar dapat dengan mudah dicari orang yang gemar atau aktif di dunia maya. Dengan membentuk branding destinasi wisata diharapkan membuat pengguna media sosial memperoleh informasi terbaru mengenai berbagai destinasi wisata yang ada.

  • Pemasaran

Strategi marketing online melalui media sosial kini banyak digunakan oleh pelaku bisnis pariwisata untuk membangun hubungan dengan pemangku kepentingan lainnya melalui kepercayaan, isi yang bermanfaat bagi khalayak, dan lain-lain. Mudahnya media sosial untuk diakses di manapun dan kapanpun memberikan peluang bagi pelaku bisnis untuk menjangkau khalayak lebih luas lagi guna mempromosikan beragam daerah wisata yang ada.

BACA JUGA:   Mengenal Algoritma Sosial Media

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).