Jika dulu masyarakat perlu memiliki modal cukup besar untuk bisa memiliki dan melakukan investasi emas, kini, dengan bantuan beragam aplikasi, investasi emas bisa dilakukan dengan modal yang sangat rendah.
“Sekarang masyarakat bisa beli dan investasi emas dengan nominal berapa saja, misal di platform belanja online seperti Tokopedia atau Bukalapak dengan minimal pembelian bisa didapat mulai dari Rp5 ribu,” kata Nurul Amalia, Pramugari Saudi Airlines, Digital Content Creator, sekaligus Forex Trader, dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Yakuhimo, Papua, Senin (8/11/2021),
Nurul mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia bisa memulai investasi emas dengan “uang receh”. “Jadi enak banget kan. Kamu gak perlu lagi ngumpulin uang banyak-banyak dan beli emas ke toko. Dengan uang receh kamu bisa memulai investasi emas,” tambahnya.
Teknologi digital telah banyak mengubah cara manusia melakukan sesuatu salah satunya melakukan investasi. Investasi merupakan aktivitas menyimpan atau menempatkan dana pada periode tertentu dengan harapan penyimpanan tersebut akan menimbulkan keuntungan atau peningkatan nilai invetasi.
Nurul mengatakan, setidaknya ada empat jenis investasi konvensional yang saat ini bisa dilakukan dengan cara menggunakan teknologi digital. Empat jenis investasi itu adalah deposito, investasi emas, reksadana serta investasi saham. Menurut Nurul, terdapat tips aman berinvestasi online yaitu selalu gunakan aplikasi terpercaya, waspadai invetasi bodong, selalu membuat rencana investasi, sesuaikan dengan kebutuhan, dan mempelajari risiko.
Selain Nurul Amalia, hadir pula dalam acara webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Yakuhimo, Papua, Senin (8/11/2021) yaitu Endang Krisnawati, dosen STIKES, Nard Geisha sebagai key opinion leader serta Shella Nadia, wiraswasta di bidang fesyen.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
KOMENTAR
0