Menegakkan Nilai Budaya di Dunia Digital

Thursday, 17 June 21 Venue

Akibat berkembangnya teknologi digital, hampir semua aspek kehidupan ikut berubah, mulai dari media komunikasi, perbelanjaan, logistik dan transportasi, hiburan, bisnis, keuangan, pendidikan, pekerjaan, bahkan percintaan.

“Pancasila adalah basic value. Gotong-royong adalah budaya kita. Mau digital atau nyata, seharusnya sama bagus penerapannya. Justru di dunia digital nilai budaya lebih harus ditegakkan,” ujar Taufik Aulia Rahmat S.T, penulis sekaligus konten kreator dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin (14/6/2021).

Benturan budaya dan peradaban tentu menimbulkan pro dan kontra. Sisi positifnya adalah bisa mengukuhkan nilai kebangsaan, mengembangkan budaya, dan promosi budaya. Sementara kontranya menyebabkan pergeseran nilai dan identitas, hilangnya kepekaan, dan benturan pemikiran.

BACA JUGA:   Alasan Memilih Bisnis Online

Sayangnya masyarakat Indonesia dominan dengan budaya konsumtif. Gengsi dan gaya hidup yang tinggi, kebiasaan membeli barang untuk status / pengakuan, mengikuti tren dan FOMO (Fear of Missing Out). Seharusnya budaya tersebut berganti menjadi produktif. Nilai yang bisa diterapkan fokus pada pertambahan nilai, membeli produk karena nilai dan kegunaan serta kritis terhadap tren.

BACA JUGA:   Menghasilkan Uang Melalui Instagram

Learn to be open minded and respectful to people opinions, even you don’t agree. Jangan lupa untuk mencintai produk dalam negeri,” pesan Taufik.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan 4 pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).