Pandemi Mempercepat Adopsi Digital UMKM

Monday, 16 August 21 Venue
ilustrasi belanja online digital virtual

Pandemi Covid-19 memberikan dampak pada berbagai macam sektor. Tetapi , di sisi lain, pandemi justru mempercepat adopsi digital pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Salah satunya untuk mengalihkan bisnis dari offline ke online, seperti marketplace, pada saat ini, rata-rata pelaku UMKM bisa menggunakan 2 hingga 3 marketplace untuk berjualan,” kata Zachary Muhammad Attaqi, CEO/Chief Operating Officer, dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (13/8/2021).

Menurut dia, di masa pandemi ini, pelaku UMKM mulai berpindah ke marketplace. Cukup banyak UMKM jadi pemain baru di platform online pada masa pandemi. Dan marketplace adalah pilihan utama mereka ketika masuk ke platform penjualan online.

“Pemanfaatan platform digital sebagai salah satu upaya bertahan di masa pandemi. Marketplace sangat penting dalam membantu UMKM memasarkan produk sehingga mereka bisa bertahan dan berjualan di masa pandemi. Karena marketplace menawarkan banyak program promo (gratis ongkir, cashback dan diskon) sehingga mampu menjadi daya tarik bagi konsumen untuk berbelanja di toko online milik UMKM,” ujarnya.

BACA JUGA:   Akibat Kecanduan Gawai, Begini Dampaknya

Seperti diketahui, UMKM memiliki peran penting mempertahankan perekonomian bangsa. Tak hanya itu, UMKM menyerap 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja dan menyumbang sebesar 60,34% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

“Kita tahu semua sektor itu banyak yang terdampak pandemi, tapi ada salah satu sektor yang paling terpukul yaitu UMKM. Pada 2020 ini hampir 48% UMKM hanya dapat bertahan maksimal tiga bulan. Jika pandemi terus berlanjut, maka 80% usaha mikro tidak akan memiliki uang dan tidak ada tabungan lebih dari 60%,” ujarnya.

Dengan besarnya jumlah pelaku UMKM, maka dampak pandemi ini akan sangat terasa oleh para UMKM. Bahkan, ini dapat menghambat pertumbuhan perekonomian nasional.

BACA JUGA:   Membawa Iman Dalam Bermedia Sosial

Para UMKM, kata dia, juga harus pandai melihat peluang yang ada di tengah kesulitan. Karena UMKM juga bisa mendapatkan kepastian, kesempatan, perlindungan, dan berusaha seluas mungkin meski diterjang pandemi.

“Meskipun begitu, UMKM punya peluang baik dan cukup tumbuh di masa pandemi. Jadi, ini waktunya kita juga harus menjadikan pandemi sebagai peluang entrepreneur yang harus bisa berdamai dengan kondisi sekarang,” tuturnya.

Zachary menuturkan, platform digital menjawab tuntutan konsumen di masa pandemi yang mewajibkan mereka tak banyak bepergian, tetap berada di rumah, serta menjaga jarak.

“Para pelaku UMKM menyadari adanya tren peralihan konsumen ke belanja digital. Maka marketplace akhirnya menjadi tempat yang diandalkan untuk mempertemukan UMKM dengan konsumen,” ujar dia.

BACA JUGA:   Agar Terhindar Dari Risiko, Pahami Tantangan Dunia Digital

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, dan tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program literasi digital di 34 provinsi dan 514 kabupaten dengan empat pilar utama, yaitu Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).